ALAGAN [28]

38.7K 1.9K 31
                                    

Bagian 28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 28

Pukul 06:10 AM, Argan tiba di depan rumah Alaka bersama motor mogenya. Sesekali cowok itu membenarkan tatanan rambutnya di kaca spion. Hingga sosok Alaka terlihat, barulah pandangan Argan teralih pada gadis itu.

"Pagi tuan putri." Argan menyugar rambut kebelakang, bergaya tengil. Tak lupa cowok itu juga mengedipkan sebelah matanya genit.

Alaka bergidik ngeri. "Kesurupan lo?"

Argan mendengus, wajah cerahnya langsung berubah masam. "Ish, gak asik Ayang mah."

"Lo bilang apa barusan?"

"Ayang."

"Jijik, sumpah."

"Oh gak mau ayang-ayangan, terus mau-nya apa? ayah bunda gitu?"

"Gue tabok juga lo ya."

Argan terkekeh, lalu mengangsurkan helm pada gadis itu. Alaka menerimanya dan langsung ia kenakan, namun saat ingin memasang chin strap Argan keburu mendekat dan memasangkan tali pengaman tersebut.

Jarak wajah mereka yang terlalu dekat, membuat Alaka menahan napas gugup, ditambah bayangan semalem kembali berputar di otaknya. Mendadak ia merasakan panas pada kedua pipinya.

"Gugup ya?"

Alaka mengerjap. "Enggak."

"Berarti salting?"

"Apa sih, enggak ya."

Argan manggut-manggut, sembari mengulum senyum. Tapi detik setelahnya cowok itu mencapit hidung Alaka gemas. "Iya-iya enggak, padahal pipinya merah gini."

Wajah Alaka yang sudah merah padam, semakin bertambah memerah. Ia malu sekali, terlebih Argan seolah mengejeknya.

"Ish, lo tuh---" Tangan Alaka balas mencubit pinggang Argan, hingga cowok itu terpekik keras diikuti suara ringisan.

"Gini amat punya pacar beringas, tapi gakpapa kali aja lo beringas juga di ranjang nanti." Argan mengedipkan sebelah matanya, diikuti senyum tengil.

Mata Alaka membulat sempurna. "Ngomong apa lo barusan?!" Alaka hendak meninju cowok itu, tapi Argan secara impulsif menghindar. Bahkan sempat-sempatnya cowok itu menjulurkan lidah mengejek.

"Sini gak---" Berulang kali Alaka menyoba menggapai Argan, tapi lagi-lagi cowok itu berhasil menghindar. Bahkan kini keduanya terlihat kejar-kejaran.

"Argan! berhenti gak lo!" Alaka menghentikan larinya, saat dirasa napasnya sudah terengah-engah. Posisi gadis itu setengah membungkuk dengan tangan bertopang pada lulut. Sementara kepalanya mendongak, serta tatapan matanya memincing tajam ke arah Argan yang sudah jauh di depan.

"Weee! gak kena." Argan memutar tubuh menghadap Alaka. Lagi-lagi ia menjulurkan lidah, bersamaan kedua tangannya berada sisi kepala yang bergerak-gerak mengejek.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang