ALAGAN [12]

51.4K 2.6K 108
                                    

Bagian 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 12

Argan menatap gadis di hadapannya dengan jengah. Saat ini mereka berdua beranda di halaman belakang sekolah. Kalau bukan karena ingin membungkam mulutnya itu. Argan tak akan sudi menjadikannya seorang pacar, untung saja hanya sampai satu bulan. Mengingat sifatnya yang begitu manja serta begitu merepotkan membuat Argan muak, bahkan di usia hubungannya yang kini terjalin baru dua minggu. Rasanya Argan benar benar tak kuat dan ingin hubungan ini cepat cepat berakhir.

"Kak Argan, nanti mau kan temenin Mutia jalan ke mall?"

"Gak bisa gue sibuk." Itu hanya sebuah alasan, karena sebenarnya Argan tak memiliki kegiatan apapun hari ini. Hanya saja cowok itu terlalu malas untuk menemani kekasihnya itu berbelanja. Sudah lama merepotkan lagi, mending rebahan sambil nonton pertandingan bola pikirnya.

"Ih sebentar doang, ya mau? Mutia mau beli gaun baru, buat ke pesta temen Mutia yang ulang tahun besok. Sekalian kita belinya couplean ya?"

"Gak."

"Kak Argan..." rengeknya.

"Gue bilang gak, ya gak!"

Bebel banget si, nih bocah!

"Kak Argan bisa gak sih, gak nolak Mutia terus! Mutia itu pacar kak Argan. Inget!"

"Berisik!"

"Oke, kalo kak Argan terus terusan kayak gini ke Mutia. Mutia bisa lho, bongkar rahasia kak Argan ke semua orang!" ancam gadis itu.

Pupil mata Argan membulat, ia mengepal sebelah tangannya kuat menahan untuk tidak berbuat kasar pada gadis di hadapannya ini. Lalu pikirannya terlempar pada kejadian dua minggu lalu itu. Kejadian yang membuat ia terpaksa menjadikan Mutia kekasihnya.

***

Argan menghisap rokoknya, lalu membuang kepulan asap itu ke udara. Pandangan netra cowok itu menatap kanan kiri, sepi. Karena jam istirahat sudah berakhir sekitar lima menit lalu.

"Mau cabut gak?" tanya Argan pada Surya yang masih menghabiskan sisa ciloknya.

"Cabut lah, mana abis ini pelajaran mtk kan, biasa botak kepala gue," sahut cowok itu sambil membuang plastik cilok ke tempat sampah.

Lalu pandangan Argan berganti ke arah Ervan yang baru saja menghabiskan minumannya. "Lo ikut gak?"

"Erpan mah gak usah di tanyain Ar, anak teladan gitu mana mau ikut bolos."

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang