ALAGAN [23]

45.7K 2.2K 60
                                    

Bagian 23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 23

Alaka menendang kaleng bekas dengan perasaan dongkol. Lagi-lagi dia kalah! sial, padahal hanya tinggal 1 kali putaran lagi Alaka dapat mengalahkan Argan. Tapi ternyata cowok itu lebih gesit di detik-detik terakhir, dia berhasil menyalip Alaka dan memenangkan pertandingan ini.

Argan hanya dapat tersenyum geli melihat wajah kesal sang kekasih. Sebenarnya Argan dapat dengan mudah mengalahkan Alaka di pertandingan tadi, apalagi melihat cara berlarinya yang macam siput sangat mudah dikalahkan bukan?

Cuma selama pertandingan tadi Argan sengaja memperlambat larinya. Ia tak ingin mematahkan semangat Alaka, walau endingnya sudah jelas dia lah pemenangnya.

Memasukkan kedua tangan ke dalam saku, Argan melangkah mendekat ke arah Alaka yang berdiri beberapa meter darinya. Namun bukannya dapat ucapan selamat, Alaka justru langsung menyeburnya dengan tatapan menyelidik.

"Lo pasti curang kan?! hayo ngaku!"tuding Alaka berkacak pinggang dengan wajah mendongak.

Argan terkekeh sejenak. "Bukan gue yang curang, lo aja larinya kayak siput."

Dengan rauk tak terima, Alaka menyahut. "Enak aja lo kalo ngomong! gue udah lari sekuat tenaga ya! masa di bilang kayak siput? lo ngelawak?"

"Kalo gue ngelawak, mana mungkin gue menang?" Argan tersenyum miring.

"Itu karena lo curang."

"Setahu gue daerah sini banyak yang pasang cctv. Mau di cek? biar jelas gue curang apa enggak?"

Alaka mendengus. Sial! dia kehabisan kata-katanya membalas Argan.

"Gak usah membela diri, akui aja lo kalah." Argan tersenyum pongah.

Alaka menghembuskan napas kasar, kalau sudah begini mau tak mau dia harus mengaku kalah. "Apa keinginan lo cepet? awas aja aneh-aneh!"

Argan menggerakkan kepala ke kanan kiri, seolah tengah berpikir. Lalu tubuh cowok itu condong ke depan, sedikit menjajarkan tinggi badannya menyamai tinggi Alaka. Kemudian berujar dengan ekspresi tengil.

"Ml?"

Alaka mengeryit. "Gue gak bisa main game."

Kedua sudut bibir Argan berkedut geli, sepolos itu kah gadisnya?

"Bukan ml itu---"Argan mengedipkan sebelah matanya genit. "Itu lho, masa lo gak tau."

Alaka yang mulai paham maksud perkataan cowok itu, sontak membulat mata. "Dasar mesum!"

Detik berikutnya kaki gadis itu bergerak cepat menendang tulang kering Argan. Cowok itu pun lagi-lagi mengerang kesakitan, entah sudah berapa kali kalau dihitung pagi ini Argan mendapatkan kdrt dari Alaka.

"Pergi jauh-jauh lo! dasar gila! cowok mesum!" hardik Alaka berang.

Masih dengan rauk meringis Argan menyahut. "Barbar banget si lo, bercanda doang elah."

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang