Bagian 17
Alaka melangkah kembali ke dalam kelas, selepas mengganti seragamnya yang di temani oleh Citra tadi di toilet. Baru saja gadis itu duduk, wali kelasnya tiba-tiba datang dan menyuruh Alaka untuk menghadap ke ruang BK.
"Mau gue temenin?" tawar Citra seraya menahan lengan Alaka yang hendak berdiri.
Alaka menggeleng. "Gak usah Cit,"
"Yakin?"
Sekali lagi Alaka hanya meresponnya dengan anggukan. Melihat itu Citra mendesah pasrah, netranya tak lepas menatap punggung sahabatnya yang perlahan menjauh dan menghilang dari balik pintu. Dalam hati Citra merapalkan doa, agar sesuatu yang buruk tak menimpa sahabatnya.
Menghela napas sejenak, gadis bertubuh mungil itu kembali berusaha fokus ke depan. Mendengarkan materi yang guru jelaskan. Walau pikirnya masih terbelah, sebab ia sangat mencemaskan sahabatnya.
Alaka meremas jemarinya dengan gusar. Di hadapannya sekarang, bukan hanya ada Bu Ayu, wali kelas IPA 12 1 melain ada Bu Irma dan Pak Wahyu 'kepala sekolah' SMA MERPATI.
"Jadi begini Alaka, kamu tau kesalahan apa yang sudah kamu perbuat?"
Mendengar pertanyaan Pak Wahyu, Alaka semakin menundukkan kepalanya dalam. Namun usapan lembut di bahunya itu membuat Alaka sedikit mengangkat kepala. Di sampingnya ada Bu Irma yang mencoba menenangkan Alaka dari rasa cemasnya.
Jujur sebenarnya Bu Irma sedikit kecewa, atas perbuatan yang dilakukan oleh siswi kesayangannya itu. Walau Alaka tak sepenuhnya salah, namun tetap saja hal itu tidak bisa di benarkan. Terlebih insiden yang Argan alami telah menyebar ke penjuru sekolah bahkan sampai ke telinga orang tua para murid. Tentu hal itu menuai pro kontra, hingga kepsek pun ikut turun tangan mengenai masalah ini.
"Saya tau, mungkin niat kamu hanya untuk bercanda. Sayangnya hal itu justru berakibat fatal. Terlebih lagi, ada bukti rekaman cctv saat kamu mengerjai Argan. Dan jujur saya sangat kecewa, karena siswi unggulan seperti kamu melakuan hal ceroboh seperti ini," terang Pak Wahyu, ekspresinya sangat-sangat kecewa.
"Apa saya akan di keluarkan Pak?" cicit Alaka.
Pak Wahyu menghela napas. "Untuk saat ini mungkin tidak, tapi hal itu bisa saja terjadi. Jika pihak keluarga korban menutut kamu."
Alaka mengigit bibirnya kuat, ini hal kedua yang dia khawatirkan. Terlepas ketakutannya kemarin, selamat atau tidaknya Argan. Mungkin yang di katakan Ervan benar walau Argan berhasil selamat, Alaka tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Untuk sementara, kamu terpaksa saya skors selama 1 minggu. Ini surat panggilan untuk orang tau kamu. Dan minggu depan orang tua kamu wajib menghadap saya. Kita akan mengadakan pertemuan wali murid. Apapun yang terjadi nanti, kita sama-sama berdoa saja itu hal yang terbaik. Saya rasa sudah cukup, kamu ada pertanyaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAGAN || Musuh Tapi Dating
Teen FictionNiatnya, Alaka hanya ingin balas dendam, tapi justru dia yang terjebak masuk dalam kungkungan Argan. "Gue bakal kasih lo dua pilihan. Entah itu money or body." Dengan senyum miring, Argan menatap lekat Alaka. "Bentar---" "Oke, gue perjelas lagi." T...