08-04-1795.
Dua bulan setelah seluruh wilayah johor dikuasai, dominasi britania semakin mengecil dengan berbagai kekalahan dan kegagalan dalam pengintaian membuat petinggi britania yang berada di semenanjung malaya frustasi.
Alor setar, kantor gubernur jendral.
Derreck stanford, seorang gubernur jendral yang diutus oleh britania raya untuk memegang kendali terhadap semenanjung malaya kini sedang frustasi karena telah mendapat sebuah ultimatum.
Ultimatum tersebut berasal dari jendral kesultanan sunda yang berhasil menguasai seluruh malaka dan johor dengan sangat cepat, ditambah dengan jumlah pasukan yang dia miliki sangat kecil. Pasukan yang dipimpin langsung oleh derreck hanya berjumlah total 15.000 line infantri, 24.000 musketer, 1.500 penembak meriam dan 7.000 kavaleri musketer.
Meski terdengar besar namun musuh yang mereka lawan setidaknya punya 60.000 pasukan infantri yang sebagiannya menenteng senapan mesin, sebuah senjata pembantai yang mampu menembakan ratusan peluru dengan kecepatan tinggi dengan jarak efektif yang berada diluar perkiraan, belum lagi dengan kendaraan baja yang bahkan tidak dapat dijebol oleh meriam 24 pound di jarak 50 meter membuat dirinya semakin frustasi.
Isi dari ultimatum tersebut adalah:
Kepada seluruh petinggi baik militer maupun sipil kerajaan britania yang ada di semenanjung malaya. Kami memiliki beberapa tuntutan yang harus kalian sanggupi.
-penyerahan seluruh pasukan britania di semenanjung malaya.
-pelucutan senjata.
-penyerahan diri gubernur jendral.
-penyerahan aset total milik britania di semenanjung malaya.
-penyerahan diri bangsawan atau keluarga kerajaan britania yang ada atau tinggal di britania raya beserta pengikut-pengikutnya.
Jika dalam 1 minggu tidak ada jawaban maka 70.000 pasukan kesultanan sunda akan melakukan serangan besar, dan perlu diingat jika armada-armada kami diselat malaka dan tiongkok selatan akan menenggelamkan kapal apapun yang merupakan milik britania sebelum penandatanganan perjanjian penyerahan.
Dengan isi ultimatum seperti itu, tentu membuat ia berfikir sekarang. Apakah bangsanya terlalu sombong dan arogan sehingga tidak menyadari kekuatan sesungguhnya kesultanan sunda seperti belanda yang saat ini raja, petinggi dan bangsawannya sedang menjadi tahanan.
"sialan! Kenapa! Kenapa! Kenapa bisa begini?!"
"hahh, kesultanan sunda...kalian lebih merepotkan dari ottoman dan persia. Mungkin aku harus mulai menggunakan cara licik"
"petrin"
"ya tuanku"
"kumpulkan semua "itu" dan siapkan pasukan"
"baik tuanku"
Orang yang diperintah pun keluar dan tak lama datang lagi seorang perwira membawa sebuah surat dengan tergesa-gesa.
"tuanku berita darurat!"
"darurat?"
"silahkan baca..."
".....mustahil....mustahil!"
"bagaimana bisa?! Bagaimana bisa kesultanan sunda sudah berada didekat wilayah kita?!"
"sa-saya juga tidak tau tuan, ka-kami baru saja mengirim tim pengintai sebanyak 50 kavaleri namun yang bisa selamat hanya...1 orang"
Braak!
Tiba-tiba datang seorang perwira yang masuk dengan tergesa-gesa.
"lapor tuanku! Pasukan musuh sudah mulai menyerang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Sultane In Another World
Historical FictionMengisahkan seorang remaja SMA yang secara tidak sengaja menemukan sebuah pintu rahasia dikamarnya sendiri, ketika dia membuka pintu tersebut dia berada disebuah kamar mewah dengan banyak pernak pernik emas. Beberapa saat setelah masuk kedalam pintu...