26 : Pertempuran Kota Brest

288 39 6
                                    

Yo minna!

Ada yang nanyain novel yang ini kapan update? Ya sekaranglah!
Mumpung lagi santai, jangan lupa di vote ya!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
26-11-1805

Setelah pertempuran Kadipaten holland selatan di provinsi londo, inggris kini melancarkan serangan pada prancis melalui perairan kota brest.

ratusan kapal dan puluhan ribu pasukan siap diturunkan dan menyerbu daratan.

Persenjataan mereka kini menggunakan sejenis lever action, disejarah dunia asal ahmad senjata ini baru muncul tahun 1866 namun berkat kemajuan teknologi kesultanan sunda dalam persenjataan infantri membuat inggris memfokuskan anggaran dalam jumlah besar dalam eksperimen senapan.

didunia asal ahmad Senapan yang dikenal dengan nama M1873 ini memiliki sistem penembakan yang hampir sama dengan bolt-action yang digunakan kesultanan sunda namun lebih lambat dalam isi ulang dan lebih dekat jarak tembaknya.

Di salah satu kapal pengangkut.

Letnan roger yang merupakan baron dan salah satu perwira andalan inggris sedang memandang benteng kota dari kejauhan.

Menduduki kota Brest membutuhkan usaha besar, selain karena memiliki benteng di sekitarnya juga karena kondisi geografis kota yang menguntungkan pihak bertahan.

Pihak inggris tentu sudah menyiapkan rencana untuk ini namun tetap saja, dengan kemungkinan kecil dan resiko tinggi. Mereka harus bisa menduduki kota brest yang merupakan kota pesisir dengan pertahanan terlemah dari semua kota di prancis. Setidaknya menurut intelejen mereka.

"Kota yang cukup besar, benteng mereka merepotkan"

"Letnan kita akan segera bertempur, mohon temui unitmu"

"Dimengerti kapten, anak-anak ayo buat orang-orang pemakan keju ini merasakan kekuatan dari Britania raya!"

""Dimengerti letnan!""

Pasukan inggris memulai serangan, ketika pasukan sibuk diturunkan dari kapal pengangkut, kapal-kapal perang kecil yang dilengkapi mortar melakukan serangan pantai.

"Isi mortar!"

"Mortar terisi!"

"Masukkan bubuk mesiu!"

"Bubuk mesiu terisi!"

"Tembak!"

Boom!

Siiiuuu

Duar!

Ledakan mortar pertama terdengar dan ledakan selanjutnya mesusul.

Pasukan inggris dengan semangat dan moral tinggi menyerang kota brest, ada 30 dentuman mortar tiap 10 detik menyebabkan serangan berantai terus-menerus.

Pertahanan pantai yang dibuat prancis menerima serangan telak, ada setidaknya 200 korban jiwa dari serangan awal selama 30 menit, sangat berbeda jauh dengan kesultanan sunda dalam pertempuran kadipaten holland selatan yang hanya menderita 101 korban jiwa hingga akhir pertempuran.

Pasukan prancis segera membalas tembakan, dengan meriam PDP-99 atau pouvoir du peuple cannone-99 yang berkaliber 90mm.

Tembakan balasan membuat cipratan air besar, kapal-kapal perang kecil yang digunakan untuk serangan pembuka banyak terkena serangan balasan dan berakhir karam.

Meriam-meriam kaliber besar yang dimpor dari kesultanan sunda yang berada di benteng juga mulai menembak.

Boom! Boom! Boom!

Be A Sultane In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang