16 : Peresmian kaisar Jiaqing

519 74 34
                                    

02-09-1797

Peking, istana tamu.

Ahmad dan para rombongannya saat ini tinggal di istana tamu dinasti Qing, istana ini hanya khusus diperuntukan pada pemimpin negara atau tamu dari negara yang menjadi sahabat dekat dinasti Qing serta menjadi pertanda jika dinasti Qing menyambut mereka dengan tangan terbuka lebar.

Istana ini juga menjadi simbol jika pemimpin atau tamu dari negara yang dipercaya sebagai sahabat dinasti.

Istana tamu khusus Kesultanan Sunda berada di komplek kota Kekaisaran namun secara jarak hanya sekitar 200 meter dari kota terlarang yang menjadi tempat tinggal kaisar dan keluarganya.

Disalah satu taman, terlihat ahmad sedang menikmati suasana kolosal dengan berbagai koleksi tumbuhan yang ada disekitarnya.

Bisa dibilang ia cukup kagum bagaimana dinasti Qing merawat tanaman-tanaman ini. Bahkan ada pohon bonsai yang tingginya mencapai 160cm dan menjadi pohon bonsai tertinggi yang ia ketahui didunia ini.

"Suasana ini sangat nyaman, mungkin sebelum pulang aku bakal minta dibuatkan taman yang sama dengan orang-orang dinasti Qing"

"Udara disini juga sangat segar dan menenangkan...kuharap bisa buat setidaknya 1 taman seperti ini disetiap provinsi di kesultanan"

Ahmad pun berjalan menuju ke sebuah kolam ikan, dikolam itu berbagai ikan koi dan ikan hias lainnya berenang dengan damai.

"Assalamualaikum"

Mendengar salam itu ahmad pun berbalik dan membalas.

"Waalaikumsalam"

Terlihat seorang wanita dengan pakaian khas bangsawan dinasti Qing berparas cantik menemui ahmad. Tak lain adalah xiao rouning weizi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasinya, atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Ilustrasinya, atas. Ilustrasi pakaiannya, bawah. Gambar bukan miliku)

"Baginda Sultan Ahmad, yang mulia kaisar mengundang anda untuk jamuan teh sebelum makan siang"

"Ohh sungguh kehormatan bagiku, baik sebentar lagi aku akan ke istana"

"Baginda Sultan terlalu merendah, yang mulia kaisar sudah menganggap Baginda Sultan sebagai saudara jauh"

Be A Sultane In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang