New beginning

37.2K 2.2K 9
                                    


Waktu selalu saja cepat berlalu, meninggalkan kenangan demi kenangan yang telah lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu selalu saja cepat berlalu, meninggalkan kenangan demi kenangan yang telah lalu. Satu bulan dilalui dengan begitu cepat, hubungan Violence dan Brayen juga sudah benar-benar dekat, mereka sering kali bertemu saat ada waktu luang.

Begitupun dengan Naura, gadis itu sudah jauh lebih baik sekarang. Ia berlatih siang dan malam tanpa mengenal waktu, hingga kini dirinya sudah benar-benar siap menghadapi siapapun. Ia berubah menjadi pribadi yang lebih dingin dari sebelumnya, jika dulu ia selalu ditindas, sekarang ia mampu melawannya dengan tegas. Bahkan minggu lalu tante nya datang berniat meminta maaf dan meminjam uang pada Violence, sayangnya Naura menolak mentah-mentah permintaan itu. Meski tak tega ia merasa harus melakukan itu.

Tak jauh berbeda dengan Arsen, pria gila itu selalu mencari cara untuk mendekati Naura lagi dan lagi, mengungkapkan perkataan konyol yang bahkan tak ingin lagi Naura dengar. Jika Arsen mengucapkan itu dulu, mungkin Naura akan sangat bahagia, namun mengingat semua kejahatan Arsen membuat Naura mengubur dalam-dalam perasaan cintanya untuk Arsen.

Persiapan demi persiapan sudah dilakukan oleh Doni, hingga acara seni musik itu akan diadakan besok malam. Usaha yang tidak main-main dan melelahkan sekali tentunya. Terutama bagi seluruh anggota osis yang ikut serta terlibat dalam persiapan acara itu.

Setelah kembali dari London Johannes benar-benar bertemu Kenzo seperti perkataannya tempo hari. Kenzo datang ke perusahaan besar Johannes dan menemuinya.
"Semakin lama persaingan bisnis semakin ketat ya, Johannes."ucap Kenzo sambil menyeruput secangkir kopi didepannya.

Duduk bersama dengan Johannes yang juga melakukan hal yang sama.
"Tentu saja, bukankah hal semacam itu memang sering terjadi, bukan masalah besar bagiku Kenzo, aku sudah terbiasa dengan persaingan ketat semacam itu."jawab Johannes santai.

"Ah, benar juga. Rasanya itu memang tak sesulit yang dipikirkan, lagi pula perusahaan kita bukanlah perusahaan kecil, perusahaan sebesar ini memang seharusnya tidak takut pada apapun."jawab Kenzo sama tenangnya.

"Ku rasa kau takut Kenzo? Apa ada yang membahayakan perusahaan mu?"tanya Johannes dengan nada mengejek.

Kenzo tertawa kecil dibuatnya,"Aku tak pernah takut pada apapun, kau tau itu!"tegas Kenzo.

"Ah tentu saja, lalu untuk apa memikirkan hal semacam itu?"pancing Johannes lagi.

"Sebenarnya aku tak terlalu memikirkan itu, ah dimana putrimu?"tanya Kenzo yang sudah bisa ditebak oleh Johannes, sedari tadi mata Kenzo selalu menatap kesamping dan kebelakang seperti mencari orang lain.

Johannes tertawa pelan,"Sudah ku duga kau memang punya maksud untuk datang kesini, dia masih SMA Kenzo, memangnya apa yang kau pikirkan?"ledek Johannes.

VIOLENCE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang