Who's he?

66.2K 3.7K 26
                                    

Brayen menggeram kesal, ingin rasanya ia menghabisi semua orang yang ada dihadapannya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brayen menggeram kesal, ingin rasanya ia menghabisi semua orang yang ada dihadapannya ini. "NYARI INFORMASI TENTANG SATU CEWEK AJA LO SEMUA GAK BISA! GAK BECUS!"teriak Brayen kesal.

"Maaf bos, kami tidak bisa menemukan informasi sedikitpun tentang keluarga nya. Informasi nya sangat tertutup juga dilindungi bos, keluarga mereka dijaga ketat bos."jawab bodyguard Brayen seraya menunduk takut.

Baru saja Brayen ingin melayangkan pukulan kearah bodyguard nya, Alex sudah lebih dulu mendorong tubuh Brayen kebelakang.
"Lo kenapa sih bro, lo dengerin gue! Selama ini bodyguard lo gak pernah gagal dapetin informasi apapun itu. Gue udah bilang dari awal sama lo, kontrol diri lo Brayen. Violence bukan keluarga biasa, bahkan kita gak bisa tau siapa nama orang tuanya. Lo tau kenapa? Karena semuanya emang ditutup rapat Brayen!"tegas Alex menenangkan.

Sebelum akhirnya Farhan, David, dan Rifki juga ikut mendekat. Malam ini mereka memang sengaja berkumpul di kediaman Brayen. Anggota inti Raystrack,"Lo gak pernah gini ya sebelumnya Brayen, sejak kapan lo sepeduli ini sama cewek yang baru lo kenal beberapa hari?"pertanyaan itu terlontar dari mulut David.

"Kita semua tau lo suka sama Violence Brayen, tapi gak gini caranya. Tahan emosi lo, lo akan dapetin dia dengan cara yang lain. Masih ada banyak cara, santai dong."tegas Rifki.

"Lo semua pergi, tinggalin kita disini."perintah Alex pada para bodyguard Brayen. Dengan cepat semuanya bubar meninggalkan ruangan itu.

"Jangan sampai anak-anak lain tau ketuanya lagi kaya gini gara-gara cewek. Ayolah bro, jangan pikirin ini dulu. Hampir seluruh cewek disekolah ngejar lo Brayen, bahkan mereka ngemis buat dapetin hati lo, kenapa lo khawatir gini?"tanya Farhan heran.

"Dia bukan cewek biasa, gue mau dia."ucapan itu mutlak, sudah bisa disimpulkan Brayen tergila-gila pada wanita ini.

"Fine, kita tau Brayen, sekarang kita ke basecamp. Anak-anak udah pada disana,  jangan sampai ada yang tau soal ini, harga diri lo taruhannya Brayen."tegas Alex.

Dengan langkah malas Brayen meraih jaket dan kunci motornya, diikuti oleh ke empat anggota inti Raystrack, kemudian pergi meninggalkan kediaman Brayen.

***

"Dia siapa Rose? Apa kau yakin membawanya ke rumah ini?"tanya Johannes sang ayah, sejauh ini belum ada satu teman sekolah pun yang tau dimana rumah Violence, karena itu bisa membahayakan nyawa Violence sendiri.

"Dunia ini gak adil buat Naura dad, I hate it. Rose pengen daddy melatih Naura sama kaya Rose daddy. Rose gak mau Naura jadi wanita lemah dan selalu di tindas."putus Violence.

Naura yang masih takut, tetap menundukkan kepalanya. Entah kenapa rumah Violence benar-benar mengerikan baginya. Bahkan dari luar saja, matanya sudah bisa menangkap ratusan bodyguard yang berjaga.
"Ra lo sekamar sama gue, lo tenang aja kamar gue luas kok."ajak Violence. Benar saja, bahkan kamar Violence sepuluh kali lebih besar dari rumah tantenya. Rumah bak istana, itulah julukan yang Naura berikan.

VIOLENCE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang