Small wound!

32.9K 2.2K 34
                                    


Bertemu lagi dengan hari senin, hari yang begitu menyebalkan karena jauh dari akhir pekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertemu lagi dengan hari senin, hari yang begitu menyebalkan karena jauh dari akhir pekan. Namun kali ini siswa-siswi begitu antusias karena acara yang akan di adakan nanti malam, hampir seluruh siswa-siswi mengikuti acara itu.

Bukan hanya para osis yang sibuk kesana kemari dan mempersiapkan panggung untuk acara nanti malam, namun siswa-siswi lain juga ikut membantu persiapan acara itu, hari ini sama sekali tidak belajar, hanya bersih-bersih dan mempersiapkan acara nanti malam.

Setelah menginap dirumah Brayen tadi malam, Violence dan Naura memutuskan untuk berangkat menaiki motor sport nya berdua. Sedangkan Brayen mengawalnya dari belakang bersama anggota inti Raystrack lainnya.

Ternyata bukan hanya acara seni musik saja, namun ada beberapa lomba lain juga yang akan diadakan hari ini, seperti futsal, menyanyi, dan juga basket.

Brayen memutuskan untuk mengikuti lomba futsal bersama anggota inti Raystrack juga Azhar dan Reza. Ia ingin memperlihatkan pada Violence jika ia pandai bermain futsal, sekaligus cari perhatian tentunya.

Tak lama setelah Violence dan Naura tiba disekolah, sebentar lagi lomba futsal akan dimulai. Brayen dan anggotanya sudah mempersiapkan diri di lapangan, matanya tak berhenti mencari keberadaan Violence yang masih belum juga kelihatan, sedangkan siswi-siswi lain sudah sangat antusias menyemangati nya, secara Brayen menjadi idaman siswi-siswi disekolah ini.

Brayen memanyunkan bibirnya kesal, sampai detik ini Violence sama sekali belum datang.
"Kenapa lo bos?"tanya Farhan penasaran.

"Pakai nanya lagi lo Han, lo sadar gak bu bos gak ada, gak ada nih yang nyemangatin pak ketua."jawab Alex cepat.

"Buset bos. Liat noh, hampir ratusan tuh cewek yang ngasih lo semangat, mana teriak-teriak lagi njir."heran Rifki.

"Ya bedalah Ki, kalau bu bos mah spesial."potong David cepat.

"Bos, perlu gue cari gak Violence?"tawar Azhar kala melihat Brayen yang tidak bersemangat sama sekali.

"Gak usah!"jawab Brayen ketus. Hingga peluit perlombaan akhirnya dibunyikan. Pertandingan dimulai tanpa kehadiran Violence.

Brayen berjalan gontai ke tengah lapangan, dengan wajah yang lesu dan tak bersemangat.

***

Violence dan Naura tengah mengintip gerak-gerik Doni yang sangat mencurigakan bagi Violence, hingga kepergian Doni membuat Violence dan Naura bisa bernafas lega.

Sebenarnya mereka masuk ke ruang osis karena disuruh kepala sekolah untuk memanggil Doni, namun mereka malah mendengar pembicaraan Doni yang begitu mencurigakan, alhasil mereka bersembunyi dibalik pintu agar tak ketahuan.
"Gue yakin ada yang gak beres sama acara nanti malam Ra."lirih Violence yakin.

VIOLENCE (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang