Setelah kembali ke rumah sakit, Rifki langsung berniat mendatangi rumah Clara untuk membicarakan hal ini. Meski teman-temannya melarangnya, Rifki tetap nekat menemui Clara.
"Lo mau ketemu gue?"tanya Clara senang sambil berjalan cepat menghampiri Rifki yang tengah duduk di terasnya.
Rifki hanya menatap datar kearah Clara sambil meletakkan asal kalung itu keatas meja.
"Kalung gue, astaga gue udah nyari ini dari kemarin. Thanks ya Ki."ucap Clara senang sambil mengambil kalung itu."Gak usah drama lagi deh Clara, lo kan yang lempar pisau itu sampai kena Selena."tuduhan itu Rifki lontarkan secara kejam pada Clara.
Clara menatap tak percaya kearah Rifki, "Lo nuduh gue?"tanya Clara tak menyangka.
"Jelas, siapa lagi yang benci sama Violence kalau bukan lo!"tegas Rifki.
"Gue emang benci sama Violence, tapi gue gak pernah ada niatan buat celakain dia. Lagian juga kalau gue ngelakuin itu nama baik gue akan rusak kan. Gak mungkin gue!"elak Clara cepat.
"Pasti lo! Sekarang lo jelasin ke gue kenapa kalung itu bisa ada di tangga naik ke rooftop, lo pikir gue bodoh? Gak mungkin kan tuh kalung tiba-tiba ada disana kalau bukan lo yang kesana juga?"ucap Rifki tegas.
"Emang gak boleh ya kalau gue ke rooftop, lagian juga gue sering kesana. Apa hubungannya sama kejadian ini? Kenapa jadi gue yang lo salahin?"kesal Clara tak terima.
"Gak usah ngelak lagi deh Clara, gue tau kok lo yang masukin udang ke mie ayam Violence waktu itu, jangan lo pikir gua gak tau soal itu, lo tau? Violence sampai masuk rumah sakit gara-gara lo, dan lo bilang gak mau celakain Violence? Ck bullshit!"tegas Rifki.
Clara kaget bukan main mendengar penuturan Rifki barusan. "Okey gue ngaku, emang gue yang masukin udang ke mie ayam Violence waktu itu, tapi sumpah kali ini bukan gue, bukan gue yang bikin Selena kaya gitu, percaya deh sama gue."ucap Clara membela diri.
"Gue gak akan pernah percaya sama lo lagi Clara, kalau sampai gue ketemu bukti kalau lo bener-bener pelakunya. Akan gue pastiin lo akan masuk penjara."tegas Rifki lalu berjalan meninggalkan Clara yang masih mematung dengan tatapan tak percaya pada ancaman Rifki barusan.
***
Setelah drama panjang Brayen yang terus mengeluh ragu bertemu dengan Johannes membuat Violence pusing sendiri.
Daniel bahkan tertawa terbahak-bahak sedari tadi melihat wajah Brayen yang terlihat gugup.
"Asal lo tau ya Brayen, bokap Violence tuh galak banget gila, terus juga suka makan daging manusia jelek kaya lo gini, gue sih yakin lo bakal jadi santapannya."ucap Daniel sengaja."Heh diem deh lo! Ngeselin banget lo anjing, pergi aja lo sana!"kesal Brayen menatap malas kearah Daniel.
"Kalau lo gak mau ketemu bokap gue malam ini, bodyguard nya akan bawa lo secara paksa kesana. Jadi lebih baik lo temuin bokap gue sebelum itu terjadi."peringat Violence membuat Brayen semakin gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLENCE (SUDAH TERBIT)
Action(SUDAH TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING) (BISA DI ORDER VIA SHOPEE) (LINK CO? BISA DM IG : LSNAALUNA_) __________ MATURE CONTENT (18+) 🦋Novel by LsnaaLuna_🦋 [BEBERAPA PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA🤗] PLAGIAT PERGI JAU...