14

1.4K 205 11
                                    

'bukan ini yang harusnya terjadi!!'

"jadi nak Jimin mau ngelamar Minjeong kami?"

"iya, tante, Jimin soalnya pengen cepet2 bareng Minjeong."

"aduh nak~ kenapa cuma ngajak tunangan~ kok gak nikah aja sekalian~"

'ma, bukan ini yang Minjeong harepin!'

"Minjeong bilang dia belum siap tante kalo nikah, jadi tunangan aja dulu, Jimin ngikut aja hehe."

"aduh nak Jimin cantik bngt sih~ udah udah jangan panggil tante lagi ah, mama aja."

'ma!! apaan sih! kok jadi nyuruh panggil "mama"! papa juga! lagi ngapain coba! Minjeong kira tadi marah!' seru batin Winter yang dari tadi tidak santai melihat pemandangan di hadapannya.

Mereka sedang berada di ruang tamu kediaman keluarga Kim. Karina dan mamanya Winter sedang duduk di sofa panjang, Winter duduk di sofa kecil di sebelah Karina, menghadap papanya yang berada di sebelah mamanya, tepatnya di seberang Winter, sedang menyeruput kopi hangatnya dengan satu kaki diangkat ke paha satunya.

flashback

"halo kak."

"..."

"kakak mau datang ke rumah?"

"..."

"kakak beneran jadi minta ijin ke orang tua aku??"

"..."

"i..iya sih mereka ada.. tapi gak usah ya kak?"

"..."

"iya, aku tau udah janji, tapi kan--"

"..."

"udah di depan rumah?? hah???" Winter bergegas menuju jendela kamarnya, di lantai 2 dan melihat ke gerbang rumahnya. Terlihat Karina sedang mengobrol dengan pak satpam di luar gerbang.

Winter si kaum introvert sebenarnya sudah mempersiapkan rencana yang matang untuk hari minggu yang indah ini, dimana yang akan dilakukannya hari ini adalah berbaring, main hp dan berbaring.

Tapi kebahagian itu sirna sejak ringtonenya berbunyi. Lebih parahnya lagi, si penelepon memberinya kabar yang cukup membuat senam jantung.

Winter bergegas turun ke lantai bawah dimana orang tuanya sedang duduk di ruang makan, menikmati bakso. Kok gak bilang2 Winter? Winter kan juga suka bakso! but bukan itu yang penting, yang penting adalah seseorang sedang berusaha mengambilnya dari kedua orang tuanya.

'Pa! Ma! tolong Winter!'

Kasian dengan Karina yang takutnya malah di tendang keluar oleh orang tuanya karena langsung meminta ijin untuk menseriuskan hubungan mereka padahal orang tuanya bahkan tidak mengenalnya, Winter setidaknya ingin mengabari orang tuanya dulu.

"ma, pa, Winter mau ngomong."

"ada apa, nak?" jawab sang mama lembut.

"jadi ada tamu yang mau datang-- sebenarnya bukan mau datang sih, orangnya udah di depan."

"temen Winter datang? disuruh masuk aja donk."

"jadi dia sebenarnya bukan temen Winter, tapi pacar..."

Sang papa yang sedang mengunyah baksonya segera meletakkan sendok yang di pegangnya ke dalam mangkok dan menatap Winter serius.

"...jadi alasan pacar Winter mau datang karena mau minta ijin ke papa dan mama.. katanya dia pengen ngajak Winter tunangan."

Kedua orang tua Winter terdiam.

"...mana orangnya?" kata papanya sambil bangkit berdiri dan memegang erat mangkuk baksonya di tangannya.

"di depan pa, tapi itu mangkuknya mau dibawah kemana??"

"enak aja ngajak2 putri papa tercinta tunangan! mau papa siram!"

"eh pa! jangan donk! ma itu papa!" teriak Winter.

"pa, taruh dulu mangkuknya, kita lihat orangnya dulu, kalo gak pantas, biar mama aja yang siram!" tekad mamanya dengan mata berapi2.

"ma!"

Semuanya berubah ketika mereka membuka pintu dan menjumpai gadis cantik tersenyum manis ke arah mereka.

"nak, pacar winter ya~" sambut mamanya Winter.

'orang tua gue bipolar..' batin Winter tak percaya, melihat reaksi orang tuanya setelah melihat Karina.

flashback end

Kembali ke masa sekarang, mama Kim masih dengan senyuman merekah masih menggenggam tangan Karina sambil memujinya.

"kakaknya Jimin lebih cantik kok, ma, nanti Jimin kenalin."

"Jimin punya kakak juga? aduh~ senengnya~ pasti cantiknya gak beda jauh dari Jimin donk, Minjeong juga diajarin perawatan donk, biar setidaknya gak malu2in buat Jimin."

"ma!" shock Winter.

'kenapa gue dijelek2in di depan gini ya! gue kan anak kandungnya! n gue juga cantik tolong!"

"Minjeong udah cantik kok, ma."

"iya sih, kan mama yang lahirin hehe, jadi tunangannya kapan? besok aja mau?"

"ma!" Winter ingin rasanya jungkir balik saat itu juga, mamanya gak sabar untuk menjualnya! orang tua macam apa! udah gitu dia dicuekin!

"kalo itu nanti aku bicarain sama Minjeong dulu, ma, kalo udah sepakat, aku kabarin mama dan papa buat detailnya, tapi nanti aku ada rencana buat kenalin Winter dulu ke papa mama aku, baru nanti kita bisa dinner keluarga bareng ma..?"

"jelas donk! bawa kakaknya Jimin yang cantik itu juga ya~"

"siap ma."

Apa yang terjadi pada Winter? jiwanya sudah melayang karena menyaksikan pembicaraan 2 wanita itu, meninggalkan tubuhnya yang merosot di sofa.

'butuh orang tua baru..! adopsi gue!!!"

TBC

Another Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang