Ini adalah hari kedua sekaligus hari terakhir ospek, bila kemaren hanya diisi dengan kata sambutan, pembekalan serta kuliah singkat dari rektor dan jajaran, hari ini semua fakultas benar2 dipisah dan berada di gedung masing2. Otomatis Winter dan Minju tidak bersama lagi.
Setelah mereka di gedung fakultas kesenian, panitia BEM memberikan mereka waktu untuk berkenalan dengan sesama mahasiswa.
Winter, sang introvert, tentu saja lagi2 di datengin oleh beberapa mahasiswa terutama yang laki2 untuk mengajak berkenalan, maklum, tidak banyak mahasiswa baru yang secantik dia, namun dia terlalu malu, bahkan dia terus menundukkan kepala untuk menghindari eye contacts.
"Min." seseorang memegang pundak Winter, Winter pun menoleh, itu cewe yang kemaren menolongnya.
"gue cariin ternyata lu duduk disini, gue duduk di depan, sebelah gue kosong tuh, kita disana aja yuk."
Winter pun menurut saja dengan mengikuti cewe itu ke pojok depan, tidak banyak yang duduk di daerah situ, pada numpuk di belakang.
"sorry ya, gue sok akrab, tadi gue gak sengaja ngelihat ke belakang karena rada rame, gue ngelihat lu di kerumunin." kata si cewe dengan sedikit berbisik.
"iya gak apa2, makasih udah nolongin lagi ya, tapi lu tau dari mana nama gue?"
"nama lu beneran Min?? gue asal tebak padahal hahaha."
"nama asli gue Minjeong, Kim Minjeong."
"jadi gue dah boleh kenalan nih? hehe, kemaren kyknya lu agak gimana gitu kalo diajak kenalan."
"gue cuma malu aja sebenarnya hehe maaf ya kalo kesannya sombong."
"santuy kok~ gue Ryujin, Shin Ryujin, jadi nama asli lu Minjeong? ada nama asli, berarti ada nama palsu donk??"
"hahaha enggak kok, nama panggilan gue Winter, dari SMP banyak yang panggil Winter, ada back storynya gitu, cuma panjang diceritain."
"ok deh, Winter~"
"halo semua." pembicaraan mereka berhenti karena salah satu panitia BEM berdiri di atas podium dan mulai berbicara.
"perkenalkan, saya ketua panita ospek untuk fakultas kesenian, saya ketua sekbid humas di BEM, nama saya Mark, untuk acara hari ini...."
"ya ampun, itu kak Karina cantik bener dah." Winter lalu mendengar gosipan 4 ciwi2 yang ngegosipin seseorang yang sepertinya salah satu panitia, sumpah, Winter sebenarnya gak suka nguping, tapi suara mereka terdengar keras karena duduknya berdekatan dengannya.
"ya donk, bidadari Fakultas Kesenian, gue tau sebutannya karna kemaren ada senior cowo yang ngomongin dia."
"katanya dia murah senyum banget n baik sama semua orang termasuk dosen dan mahasiswa."
"dia pacarnya kak Jeno gak sih?"
"gak tau deh, kyknya masih jomblo, soalnya masih bnyk yg usaha buat deketin, cuma dia emang dkt sama kak Jeno."
Winter sebenarnya pusing harus dengerin gosipan mereka, Winter aja gak tau orang yang dimaksud yang ma--
"tapi outfitnya kak Karina hari ini cakep banget sih."
"atasan putih sama rok bercorak sepaha trus pake almamater kampus."
Ok, Winter tau yang mana orangnya.
'jadi yang itu.. cantik sih.'
Winter melirik cewe tinggi yang berdiri dan bersandar pada tembok di kiri ruangan, dia berada di pojok kanan, agak di depan, namun bukan yang terdepan.
Lalu tak sengaja mata cewe itu bertemu dengan matanya, sontak Winter mengalihkan pandangannya kearah senior yang sedang berbicara di podium.
'apa2an itu? tatapannya..'
"Win, kenapa?"
Winter sadar dia terkejut dengan memegang dadanya, dia pun menurunkan tangannya.
"gak apa2 kok."
5 menit berusaha menenangkan diri dan menatap senior di depannya, ia kemudian melirik senior yang bernama Karina itu sekali lagi, berpikir Karina tidak melihat ke arahnya.
Namun pemikirannya salah karna Karina justru masih menatapnya, dan saat pandangan mereka bertemu, dia mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum, Winter tentu saja sekali lagi mengalihkan pandangannya.
'gue butuh yang manis2, sepertinya kadar gula gue rendah, makanya jantung gue berdetak seperti ini, iya, pasti begitu.'
TBC