"apa sih kak!" bisik Winter, setengah berteriak.
"apa?" tanya Karina dengan wajah sok polos.
"tangannya nakal dih!"
"yang mana?" balasnya, lagi dengan wajah tanpa dosa.
"ini tangannya ngelus2 paha aku! gak pernah di sekolahin tangannya ya!"
"Kim Minjeong jangan berisik, kan lagi di kelas." balasnya lagi.
Winter dengan kesabaran penuh berusaha fokus ke dosennya lagi walaupun ada tangan nakal yang dari tadi mengelus2 pahanya.
Iya deh, dia memang salah memakai rok pendek dengan Yu Jimin di sebelahnya.
"Kim Minjeong dan.. Yu Jimin dari fakultas administrasi bisnis tolong tenang."
"maaf, bu." kata Winter.
"saya juga heran, kenapa kamu ada disini, Yu Jimin, kamu kan sudah pindah jurusan."
"kata dosen saya di fakultas administrasi bisnis, penting untuk belajar semua ilmu, bu, maka dari itu, saya tertarik untuk belajar mata kuliah ibu."
"tapi kamu kan sudah mengambil mata kuliah ini tahun lalu."
"..kok ibu tau?"
"ya taulah! kan saya juga dosennya." dosen tersebut menepuk jidatnya sambil menggelengkan kepalanya.
"ibu masih ingat dengan saya ya, berarti mata kuliah ini juga penting buat ngelatih memori, bu, saya akan belajar dengan sungguh2." angguknya dengan pasti.
"tentu saja saya mengingat kamu, kamu saja satu dari beberapa orang yang mendapat nilai A di mata kuliah ini, kamu lupa kamu juga salah satu mahasiswa yang paling aktif di kelas?"
"saya hanya ingat kalau saya belajar dengan sungguh2, bu."
Dosen tersebut hanya menghela nafas.
"ya sudah, saya tidak akan mengeluarkan kamu dari kelas ini, tapi tolong tenang, jangan sibuk pacaran, kasian Kim Minjeong."
"baik, bu."
Proses belajar mengajar pun berjalan lagi dengan sang dosen yang kembali menyampaikan presentasinya.
Winter lalu memukul pelan lengan Karina.
"dah, jangan bandel, ntar di rumah aja."
"iya, jagi~"
"iya iya tapi tangannya..!"
"bingung mau taruh tangan dimana, paha kamu nyaman soalnya."
Winter pun mengalah dengan menghela nafas.
****
"jadi buat persiapan besok, gue sih-- eh Karina dari fakultas administrasi bisnis, ngapain disini?"
Jeno yang sedang mengobrol dengan temannya di depan kantor BEM Kesenian pun menghentikan obrolannya karena melihat Karina.
"gue masih harus ngurus berkas dikit, ini BEM kan gak bisa seenak gue juga langsung keluar gitu aja." katanya, langsung masuk kantor BEM.
"ada Winter juga ternyata."
Ternyata Winter dibelakang Karina.
"iya kak."
"cantik banget, siapa nih? mau daftar jadi anggota BEM, dek? daftar sama kakak aja" tanya temannya Jeno yang ternyata anak BEM juga.
"ini cewek gue, Hwang Hyunjin lu jangan aneh2 deh." kata Karina yang keluar lagi dan langsung menarik Winter ke dalam.
"santuy cuy~ gue kan gak tau, cewek lu cakep sih." kata Hyunjin sambil masuk ke kantor BEM dengan Jeno.
"berisik lu." balas Karina lagi.
"kamu duduk disini aja, aku ngurus bentar aja kok, umm kasih aku 20 menit ya."
Winter duduk di salah satu kursi kosong yang berjejer di dekat Karina, sementara Karina duduk di kursi yang ada mejanya. Terdapat setumpuk kertas dan beberapa dekorasi diatas meja itu.
"ok."
"Winter santai aja, mau minum gak?" kata Jeno ramah.
"gak usah kak." senyum Winter untuk membalas keramahannya.
"gak apa2 kok, Win, kamu kalo mau apa2 bilang aja, suruh2 si Lee Jeno atau Hwang Hyunjin juga boleh." kata Karina yang sekilas melihat Winter lalu fokus pada pekerjaannya agar cepat selesai.
"yang ada aja deh kak."
"hmm ada banyak sih, ada cola (coca cola), saida (sprite), ada teh botol, kop--"
"ini kantor BEM atau kantin, kak?." heran Winter
"ada kulkas kecil tuh di ujung situ." tunjuk Jeno pada kulkas 1 pintu yang mini di ujung ruangan.
"tapi gak apa2 nih kak? aku kan bukan anggota BEM."
"gak apa2 kok, kamu kan tamu, lagian minuman yang aku tawarin tadi punya Karina kok hahaha."
"oh?"
"ini kulkas sebenarnya juga punya dia, cuma dia nyumbangin ke BEM, supaya kitanya enak kalo kerja, bisa naruh minuman dingin, tapi kebanyakan minumannya punya dia sih." kata Jeno sambil menyerahkan satu botol saida.
"Winter kan? belum kenalan sama kakak, nama kakak Hwang Hyunjin, panggil kak Hyunjin aja." kata Hyunjin yang mendekat ke Winter dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman yang dibalas oleh Winter.
"iya, kak Hyunjin aja."
"hehe kamu lucu deh."
"Hwang Hyunjin, lu berisik." kata Karina dengan nada kesal.
"kalo bosen, ngobrol sama kakak aja, kalo bosen disini, kita ke keluar, nyari udara segar." kata Hyunjin lagi dengan kedipan, tak peduli dengan response Karina, yang kemudian dihadiahi lemparan spidol dari Karina.
"ah! ampun! lu galak banget dah!"
"lu kalo berisik gue tendang!"
"iya iya! gue diem deh."
"Lee Jeno, lu juga! jangan lama2 ngeliatin cewek gue! lu kira gue gak sadar!" amuknya lagi dengan melempar satu spidol lagi ke Jeno.
"ampun Rina! lu posesif banget sumpah, kan cewek lu can-- iya iya gue juga diem deh." Jeno pun terdiam setelah ditatap tajam Karina.
Winter hanya tertawa kecil dengan interaksi mereka.
TBC
