"ini temenku, Giselle, dan itu pacarnya, Ningning, dia masih kelas 3 SMA. Giselle, Ningning, ini Winter."
"hai, Winter."
"hai juga."
Giselle dan Winter terlihat malu, sedangkan Ningning menyapa dengan semangat.
"ini sepupuku, Minju." Minju pun berkenalan dengan Giselle dan Ningning.
"dan itu Ryujin."
"gue Ryujin." cengirnya.
"Minjeong, kenapa Shin Ryujin ikutan?" saat yang lain asik berkenalan dan mengobrol, Karina berbisik pada Winter.
Mereka saat ini sedang berada di depan rumah Winter. Mereka berencana akan camping hari ini.Karina datang bersama Giselle dan Ningning dengan mobil yang berukuran lebih besar, bukan yang biasa dia pakai.
"Ryujin bilang dia suka camping, kak."
"kan udah aku bilang, aku gak suka Shin Ryujin."
"aku juga udah bilang Shin Ryujin anak yang baik, gak ada yang perlu di khawatirkan."
"terserahlah." Karina mengerutkan dahinya.
Winter mengangkat tangannya dan mengelus kerutan itu.
"jangan sering gini, nanti cepet keriput ih."
"gue masih gak nyangka kak Karina sama Winter pacaran." kicau Minju setelah melihat apa yang dilakukan Winter.
"gue malah gak nyangka kita bisa sedekat ini dengan KAK karina." cengir Ryujin dengan menekankan kata 'kak'.
Karina memberinya tatapan tajam.
"udah ah, kita berangkat sekarang, ntar macet." lerai Winter.
Karina membuka pintu penumpang, mempersilahkan Winter untuk masuk ke dalam. Lalu Karina pun duduk di belakang kemudi. Giselle dan Ningning duduk di bagian tengah, sedangkan Ryujin dan Minju di paling belakang.
----skip----
Sampailah mereka di zona camping, masih di daerah Seoul, tapi agak di pinggir kota.
Begitu turun dari mobil, mereka langsung meregangkan tubuh. Ningning berlarian di sekitar, sementara yang lain membawa barang bawaan mereka ke daerah camping.
"tenda kita ada disana, gue sama Winter, Giselle sama Ningning, Minju sama Shin Ryujin." kata Karina.
"ah~ padahal gue pengen satu tenda sama Winter." cicau Ryujin yang dihadiahi tatapan tajam dari Karina.
"bersyukur masih dapat tenda, gue pengennya lu tidur di mobil." balas Karina.
"kak!" pelotot Winter.
"hmm ide yang bagus, trus malam2 aku ngendap ke kamar kalian terus nyulik Winter, bawa ke mobil, trus kita kabur~"
"Ryujin!" pelotot Winter, kali ini ke temannya itu.
"Shin Ryujin sudah mulai berani ya." sinis Karina.
"eh udah udah, kita kesini mau refreshing, malah dengerin kalian debat ala married couple." kata Giselle.
"siapa yang married couple!" bantah Karina.
Sebelum terjadi perdebatan lagi, Winter menarik Karina ke tenda mereka.
"kamu kok narik2 sih, aku belum selesai ngasih 'my piece of mind' ke Shin Ryujin."
"udahlah kak, kok benci banget sama Ryujin sih."
"anaknya ngeselin."
Winter tetap menarik Karina hingga di dalam tenda.
"aku tau kamu udah gak tahan, tapi kita gak nunggu sampe tunangan dulu baru ngelakuin?" cengir Karina
Lantas Winter melotot ke arahnya.
"ngelakuin apa? ih! dasar mesum!" Winter mendorong bahunya.
"kata papaku, kalo orang yang saling suka berada di ruang kecil, mereka akan melakukan hal2 yang tidak pantas."
"apa sih! ih!" gidik Winter sambil meletakkan tasnya di bawah.
"hmm papa yang bilang loh."
"dasar aneh! tapi kak, aku gak nyangka papanya kakak orang yang seperti itu."
"seperti itu gimana?" toleh Karina yang sedang memeriksa isi tasnya ke arah Winter yang sudah duduk di kursi kecil.
"maksudnya kakak cerita kalo papa kakak suka ngasih nasihat2 yang kadang terdengar aneh dan konyol, tapi waktu kita ketemu di rumah kakak, papanya kakak kayak.. strict? dan juga formal?"
"emang nasihat2 papa terdengar aneh dan konyol ya?" bingung Karina dengan mengerutkan dahi dan meletakan jarinya membentuk '✓' dibawah dagu.
'jangan bilang, ini orang beneran nganggep serius nasihat2 itu.' Winter lagi2 menatap simpati pada Karina.
"umm papa sebenarnya gak begitu strict sih, kalo formal yang kamu maksud mungkin karena udah jadi culture di keluarga kami. Kakekku yang strict banget." lanjut Karina. Winter terdiam, mendengarkan.
"dari kecil, aku dan kak Jisoo udah diajarin banyak hal sama kakek, dari cara berbicara hingga berperilaku, mungkin karena itu kami jadi sangat formal."
"tapi kak, aku denger papa kakak bilang soal tanggung jawab, maksudnya apa?"
Karina tersenyum ke arahnya.
"nanti kamu juga tau, tapi untuk sekarang.. ciumnya mana?"
"dih apaan tiba2."
"hari ini belum cium di pipi, nih." Karina menyodorkan pipinya pada Winter sambil menunjuk2 pipinya.
"gak ah, apaan sih."
"hari ini belum, Kim Minjeong, nih, disini." rengeknya masih dengan posisi yang sama.
Saat Winter hampir mendaratkan bibirnya di pipi Karina, dia ditarik oleh seseorang yang masuk ke tenda mereka secara tiba2.
"pinjem Winternya~~" kicau si pengganggu.
"SHIN RYUJIN!!" amuk Karina.
TBC