12

1.5K 194 2
                                    

"Jin, gue suka sama lu."

Ryujin hampir saja memuncratkan americanonya yang sedang dia minum setelah mendengar perkataan atau pengakuan Winter.

Winter dan Ryujin sedang duduk berdua di taman kampus, menunggu Minju dan Chaeryeong yang katanya mau menyusul.

"hah?"

"gue suka sama lu karena lu cantik."

"hah??"

"...dan karna lu suka sama gue juga."

"hah???"

"kalo gue bilang gitu ke lu, lu percaya gak?"

"..."

"Jin." Winter menggoyang2kan pundak Ryujin.

"bentar2.. lu ngomongin apa sih."

"lu gak dengerin gue sih! gini! gue suka sama lu, alasannya karna lu cantik n lu juga suka sama gue, kalo gue bilang gini lu percaya gak kalo gue suka sama lu."

"first, dari mana lu tau kalo 'gue juga suka sama lu', second, please jangan bikin gue jantungan dengan hal2 random yang tiba2 ada di otak lu."

"dih, lu kok gitu sih, Jin! katanya kita temen! gue gak tau lagi mau curhat sama siapa."

"curhat tentang apa?"

"ya itu! lu gak ngerti ih! jadi kan gue suka sama l--"

"maksud gue bukan itu Kim Winter.. maksud gue, inti dari curhatan lu ini apa? ada yg bilang suka sama lu?? atau kebalikannya?"

"mungkin gitu, mungkin juga enggak."

Ryujin bangkit berdiri.

"...gue pulang ya?"

"jangan gitu donk! ah tapi bener juga, kata lu tadi."

Ryujin yang kembali duduk hanya menatapnya dengan tanda tanya sambil menyedot americanonya lagi.

"itu loh, dari mana dia tau kalo gue juga suka sama dia ya, gue sendiri bahkan gak tau tentang perasaan gue sendiri." Winter berpikir keras.

"Win.."

"hmm?"

Winter menoleh setelah namanya disebut Ryujin.

"apa ini ada hubungannya dengan kak Karina?"

"hah? kok lu mikir gitu?"

"lu belum jelasin soal yang kemarin, sejak kapan lu deket sama kak Karina?"

"..."

"gue sebenarnya gak apa2 kalo lu gak mau cerita, tapi kan kita temen..." Ryujin pasang tampang sok sedih sambil ungkit soal 'pertemanan'.

"iya2."

Ryujin memajukan badannya dan menatapnya dengan wajah kepo.

"lu inget kan, kalo gue bilang gue udah jadian."

"yups."

"itu sebenarnya.. gue jadian sama kak Karina."

"hah?! beneran?!"

"ya gitu, Jin."

"i mean gue udah agak ngerasa ada sesuatu diantara kalian, tapi gue gak nyangka kalo kalian udah jadian."

"gue juga shock."

"jadi kak Karina yang bilang suka sama lu dengan alasan karena lu cantik dan lu juga suka sama dia? atau kebalikannya nih??"

"dia yang bilang gitu, gue juga bingung nih." Winter menutup mukanya tanda frustasi.

"...jadi perasaan lu ke dia?"

"kyk yang gue bilang, gue aja gak yakin apa gue punya rasa sama dia, tapi gue akuin kalo dia emang cantik dan wajar kan kalo kita suka ngelihat orang yang cantik." kata Winter masih dengan menutup wajah.

"ya wajar sih, gue juga gitu." Ryujin menatapnya.

"iya kan?!" Winter menatap Ryujin menggebu2, bahwa dia tidak salah.

"jadi lu maunya gimana?"

"gak tau juga, i mean sebagian diri gue merasa ini semua aneh, tapi sebagian lagi mikir ini bukan hal yang buruk."

"hmm."

"gue kayaknya coba aja sih, gak ada salahnya kan, kalo gak cocok, ya putus aja, kalo cocok, bagus."

"Win, gue--"

"oi, udah lama? maaf hehe."

Ucapan Ryujin terputus oleh kedatangan Minju dan Chaeryeong.

"ini si Chaeryeong tadi mau beli lumpia vietnam dulu di resto depan kampus, ada buat kalian juga."

"thanks!" kata Winter.

Winter lalu menatap Ryujin seolah berkata 'jaga rahasia, jangan bilang ke mereka dulu' sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibir saat Minju dan Chaeryeong duduk dan tidak melihat.

Ryujin membalas dengan 'ok' dengan mulut tanpa suara.

"jadi kalian bahas apa?" mulai Chaeryeong.

"oh itu, tadi si culun Jeongin diomelin sama pak Yunho gara2 gak sengaja numpahin cat ke baju pak Yunho hahaha."

"ya ampun serius? hahaha."

"terus kan...."

dan mereka pun bergosip.

TBC

Another Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang