09. Left Out

4.1K 478 68
                                    

"Mobil siapa lo rampok?"

Mata bulat Kanaya semakin melebar tatkala melihat Sagara turun dari sebuah mobil fortuner berwarna hitam.

"Enak aja, minjem nih!" Kesal Sagara.

Meski begitu, ia tetap membukakan pintu untuk Kanaya. Baru kembali ke tempatnya di belakang kemudi.

Sore ini sepulang kerja, mereka berencana untuk mampir mall. Mereka akan bertemu teman lama.

Sebenarnya Kanaya yang akan bertemu teman akrabnya saat SMA. Sagara sendiri tidak kenal karena kebetulan mereka tidak sekolah di SMA yang sama.

Meski tampak sering bersama, Kanaya dan Sagara hanya sekolah di tempat yang sama sampai SMP. Setelah itu mereka menimba ilmu di tempat terpisah.

"Tumben banget bawa-bawa mobil gini, kan jadi enak," komentar gadis itu.

Mobil telah meninggalkan gedung tempat Kanaya bekerja. Bersama kendaraan lain, mulai memenuhi jalanan sore yang semakin padat.

"Temen gue di kampus mau pergi ke mana gitu. Terus minta gue bawa mobil dia. Ya udah, enak kan lo jadinya."

"Banget."

Keduanya terkekeh. Kanaya menatap ke luar jendela. Sesekali ia juga memeriksa ponselnya.

"Harus banget ketemuannya sekarang?" Tanya Sagara.

"Iya, dia mau balik ke Jogja besok pagi."

"Temen lo cewek apa cowok?"

"Kepo."

"Bukannya kepo, gue cuma mau antisipasi aja. Siapa tau lo punya ide aneh mau ngenal-ngenalin gue sama temen lo yang cewek."

"Kok tau?" Kanaya tampak sumringah.

"Tuh kan!" Protes Sagara.

Kanaya tertawa. Gadis itu mengulurkan tangannya untuk mengacak rambut Sagara.

"Ini namanya usaha, Ga. Sebagai sahabat yang baik, gue tuh berusaha cariin lo pendamping hidup yang cocok untuk lo. Kebetulan temen gue ini cocok deh," tutur Kanaya.

"Cocak cocok, nggak yakin gue," kata lelaki itu.

"Seenggaknya lo harus kenalan dulu. Habis itu terserah lo mau nentuin cocok apa enggak," ujar gadis itu.

Sagara hanya bisa menghela napas berat. Ia pasrah saja. Untuk saat ini lelaki itu akan mengikuti keinginan sahabatnya. Lagipula hanya kenalan saja, tidak susah.

Mobil terus melaju hingga sampai di sebuah pusat perbelanjaan. Kanaya dan temannya janjian untuk bertemu di sebuah kafe dalam mall itu.

Selama berjalan menuju kafe di lantai teratas, Kanaya begitu semangat. Berbeda dengan Sagara yang malah ogah-ogahan untuk melangkah.

"Ayo Aga." Gadis itu menarik tangan Sagara agar lebih cepat.

"Lo aja sana, gue tungguin di bawah aja," kata lelaki itu.

"Anjirlah ini cowok. Gue kan mau ngenalin elo," geram gadis itu.

"Nggak mau," tolak Sagara. Ia merengek seperti anak kecil.

"Aga..."

Meski harus menjalani drama tarik menarik, pada akhirnya Sagara mengalah. Ia mengikuti Kanaya masuk ke dalam kafe dan...

"Regina!" Sapa Kanaya pada seorang gadis cantik.

Regina, sosok yang juga tampak tidak asing di mata Sagara.

"Kanaya!" Pekik Regina tak kalah riangnya.

Dua gadis itu saling berpelukan erat sebelum akhirnya Kanaya memperkenalkan Sagara pada temannya itu.

Anti Romantis (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang