08 : Team A and B

5K 635 25
                                    

♧--♧--♧
.
.
.

Hari mulai berganti, setelah beberapa hari kini black cobra dan dark viper diharuskan untuk bekerja sama kembali selama satu minggu ke depan.

"Kita akan membagi empat tim, dengan dua tim utama." Ujar Taeyong pada empat belas orang pemuda di hadapannya.

"Tim A, Yangyang, Jeno, Mark, Hendery, Jisung, Renjun dan Donghyuck." Ujar Doyoung yang membuat si pemilik nama masing-masing membulatkan matanya.

"Kenapa ada anggota dark viper?!" Sewot Yangyang.

"Karena ini kan kerja sama!" Balas Jeno yang membuat Yangyang berdecak kesal.

"Tim B, Lucas, Jungwoo, Jaemin, Xiaojun, Chenle, Shotaro dan Sungchan." Ujar Doyoung kembali. Berbeda dengan kelompok A, kelompok B menerimanya tanpa ada protesan sedikit pun.

"Kelompok B kalian bertugas mengamankan area sekitar gedung dan kelompok A yang akan masuk dan menyerang." Perintah Taeyong yang hanya diangguki oleh dua kelompok tersebut.

Tepat setelah mendengar perintah ketua Dark Viper empat belas pemuda di hadapannya segera beranjak untuk merapihkan beberapa barang dan senjata yang akan digunakannya.

"Hhh aku harus satu tim lagi denganmu." Ujar Donghyuck sembari mengisi peluru desert eaglenya.

"Mau protes? Langsung pada ketuamu jangan padaku." Sahut Renjun dengan dengusan pelan.

Donghyuck dengan cekatan memasukkan senjata-senjata yang akan ia gunakan nantinya ke dalam saku senjata yang ada di bagian pinggang dan pahanya, dan hal tersebut tidak luput dari sepasang mata rubah yang sedari tadi mencuri pandang ke arah sosok di sampingnya.

"Berhenti memandangiku. Kau membuatku merinding tau tidak?" Ujar Donghyuck sembari melirik ke arah Renjun yang tertangkap basah tengah memperhatikannya.

Si pemuda Huang yang tertangkap basah pun berdeham kencang dan membuang tatapannya ke arah lain dengan wajah yang terlihat panik dan kaku. Tanpa menyadari bahwa sosok yang sedari tadi ia pandangi tengah terkekeh pelan.

Puk

Renjun menahan nafasnya saat mendapati sebuah tangan mendarat di bahunya yang tidak lain adalah tangan milik si pemuda Lee.

"Sampai bertemu di medan pertempuran. Dan oh...jangan membuat kita dalam kesulitan lagi ya ACE Black Cobra." Ujar Donghyuck dengan nada mengejeknya dan dengan sengaja menekan kata ace di telinga milik Renjun, membuat darah Renjun seketika mendidih. Terlihat dari wajahnya yang memerah karena menahan emosi.

"Ular breng-..."

Belum sempat Renjun menyelesaikan umpatannya, Donghyuck sudah lebih dulu beranjak pergi meninggalkan Renjun yang tengah menahan emosinya yang akan meledak.

"ARGHH!!! Lee Donghyuck bajingan gila!" Emosi Renjun sembari meninju kotak kayu berisikan peluru di hadapannya.

"Bajingan gila itu yang mengantarmu pulang kemarin loh?" Sahut sebuah suara yang seketika membuat Renjun membulatkan kedua netranya.

"Hyung?! Kau tau darimana?!!" Panik Renjun saat mendapati Jungwoo sudah berdiri di belakangnya sembari bersedekap dada, dan jangan lupakan senyum menggodanya.

"Beruntung yang melihatmu kemarin itu aku bukan Yangyang apalagi Hendery. Kalau tidak mungkin kau sudah menjadi bahan ejekkan mereka dan mungkin Doyoung hyung juga akan tau dan kau kena masalah." Ujar Jungwoo sembari menghampiri Renjun yang masih terdiam di tempatnya.

Magnificent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang