31 : Stupid

3.7K 465 68
                                    

♤--♤--♤
.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, keadaan di dalam Jive Night Club pun semakin ramai dengan berbagai jenis anggota mafia dan gengster dari berbagai kelompok yang datang untuk menikmati beberapa minuman, servant, melakukan transaksi dan lainnya.

Renjun menghembuskan nafasnya kasar. Dua jam dia bekerja dan selama itu juga sudah ada lima tangan kotor yang menyentuh tubuhnya. Pertama di bokongnya, lalu di pinggangnya, di lehernya, dan yang terparah di paha bagian atasnya. Jika saja Renjun tidak ingat tugasnya, mungkin ia sudah melubangi kepala para gengster dan mafia bajingan yang menyentuhnya tadi.

"Renjun! Kau disini ternyata! Ayo ikut denganku, kita diberi tugas untuk membawa minuman keruang lima" ajak Jihoon yang kini sudah bersiap dengan sebuah nampan berisikan gelas-gelas kecil.

"Eh? Aku? Ta-..."

"Dia tamu penting kita, ketua Big Nose hari ini datang. Kita harus menemuinya, kau tau dia selalu memberikan tip lima kali lebih besar dari mafia dan gengster lainnya disini...dan lagi..." Jihoo menjeda kalimatnya yang kemudian mengambil langkah untuk mendekat ke arah Renjun.

"Aku pernah bertemunya sekali waktu itu...dan wajahnya benar-benar sangat tampan" bisik Jihoon tepat di telinga Renjun.

"Nah, ayo siap-siap dan ambil dua botol Whiskey" ujar Jihoon yang kemudian menepuk pelan bahu Renjun.

"Berhati-hatilah" sebuah suara terdengar dari earphone yang Renjun gunakan sedari tadi. Suara yang sangat ia kenal, suara dari si pemuda tan yang merupakan rivalnya.

"Ck, aku bukan anak kecil" ketus Renjun yang kemudian segera mengambil dua buah botol Whiskey seperti yang diperintahkan oleh Jihoon tadi.



Renjun menatap waspada ke arah sekitar ruangan yang merupakan ruangan tempat anggota dan ketua Big Nose berada. Tepat dihadapannya, terdapat seorang pemuda dengan setelan jas biru tua dengan motif garis berwarna putih yang tengah menghisap rokok ditangannya.

"Oh? Wajah baru" ujar seorang pemuda lainnya yang memiliki wajah kecil dibanding anggota lainnya.

"Seungwoo, hentikan wajah sok menggodamu itu. Kau tidak lihat dia jijik melihatmu?" Ejek pemuda lainnya yang memiliki gingsul yang tidak mengurai ketampanan wajahnya.

"Selamat malam tuan Kang, kami disini membawa pesananmu...dan perkenalkan dia servant baru disini" ujar Jihoon diiringi senyum manisnya dan kedua mata cantiknya yang juga ikut membentuk sebuah senyuman.

Jihoon melirik ke arah Renjun yang masih setia berdiri di tempatnya. Ia sedikit menarik tangan kiri Renjun untuk menyamakan posisi berdiri mereka.

"A-ah...maafkan aku...perkenalkan aku Huang Renjun servant baru disini" Renjun memperkenalkan dirinya yang diakhiri sebuah senyuman yang dibuat-buat. Namun sepertinya tidak ada yang menyadari hal tersebut. Terbukti dari para anggota Big Nose yang kini malah bersiul kencang berniat menggoda Renjun.

Kang Daniel, ketua dari Big Nose dan yang merupakan target dari Renjun pun terkekeh pelan dan mematikan rokok yang ada di tangannya. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dibelakangnya dan kemudian menepuk pelan pahanya.

"Kemari" singkat Daniel pada Renjun yang membuat Renjun membulatkan matanya. Sedangkan jihoon, ia berdeham pelan dan segera mendorong pelan bahu milik Renjun.

Renjun mencoba memasang wajah ramahnya saat Daniel mengusap tangannya dan menariknya pelan, membuat bokongnya mendarat sempurna di kedua paha Daniel. Tanpa aba-aba, Daniel menaruh dagunya di bahu kanan Renjun dan kedua tangannya mengusap sensual pinggang dan perut ramping Renjun.

Magnificent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang