21 : It So Clumsy

3.7K 497 31
                                    

♧--♧--♧
.
.
.

Hari silih berganti, saat ini ketua dari dua kelompok pembunuh bayaran terbaik di asia tengah berdiri berdampingan di depan sosok yang merupakan pemilik dari Kim Group.

"Dark Viper sudah bergerak ke titik yang sudah direncanakan" ujar Taeyong ketua dari Dark Viper pada sosok paruh baya di depannya.

"Black Cobra juga sudah bergerak ke titik pertemuan" Doyoung ikut membuka suaranya yang membuat Heechul mengangguk.

Sebelumnya ia memberikan perintah pada Taeyong dan Doyoung untuk mengerahkan anggota keduanya ke sebuah gedung di pinggir kota Seoul yang merupakan gedung tempat pertemuan musuh perusahaannya. Ia mendapatkan berita bahwa musuhnya tersebut tengah mencari aliansi dan akan melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan lain di gedung tersebut untuk menyusun rencana menjatuhkan Kim Group.

"Pastikan tidak ada satu pun tikus yang berhasil keluar dari gedung tersebut. Kalian tidak perlu khawatir dengan para polisi dan detektif. Aku sudah mengurusnya" ujar Heechul dengan wajah seriusnya yang membuat Taeyong dan Doyoung menganggukkan kepalanya.

"Kaliam boleh kembali pada tugas kalian untuk menjaga putriku. Aku akan berkomunikasi langsung dengan Mark dan Hendery" perintah Heechul yang membuat Doyoung dan Taeyong segera beranjak dari posisinya.

Tepat setelah keduanya keluar dari ruangan milik Heechul, keduanya saling melemparkan tatapan pada satu sama lain. Entah mengapa perasaan keduanya saat ini terasa tidak nyaman dan sedikit mengganjal.

"Kau tenang saja, anak buahku akan menjaga anak buahmu" Taeyong tiba-tiba membuka suaranya yang membuat Doyoung menatap sinis sosok di sampingnya.

"Dalam mimpimu! Anak buahku yang malah akan menjaga anak buahmu yang suka mengacau itu!" Sewot Doyoung yang kemudian beranjak pergi, meninggalkan Taeyong yang tengah membulatkan matanya tidak terima namun ia hanya dapat menghela nafasnya. Tangan kanannya bergerak untuk mengambil ponsel miliknya yang berada di dalam saku celananya. Berniat untuk menghubungi seseorang di sebrang sana.

"Pastikan kalian yang lebih dominan, dan jangan mengacau" ujar Taeyong pada seseorang disebrang sana melalui ponselnya. Tepat setelah mengatakan hal tersebut, ia segera mematikan sambungan telfonnya dan menyusul langkah Doyoung yang sudah jauh di depannya.



"Taeyong hyung menelfonmu hyung?" Tanya Jaemin saat mendapati sang kekasih mengangkat telfon dari seseorang beberapa saat lalu.

Mark yang ditanya pun menganggukkan kepalanya dan tangannya kembali bergerak memasukkan beberapa peluru ke dalam senapan jarak jauh miliknya.

"Ada apa?" Tanya Jaemin dengan raut penasarannya yang malah terlihat gemas di mata Mark. Membuat Mark dengan cepat mengusak gemas surai lembut milik kekasihnya tersebut.

"Hanya perintah untuk menang, baby bunny" gemas Mark yang membuat Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal dan menjauhkan tubuhnya dari Mark.

"Hyung menyebalkan! Aku bukan baby bunny!" Kesal Jaemin yang kemudiN beranjak pergi. Meninggalkan Mark yang terkekeh gemas di tempatnya, tidak menghiraukan tiga pasang mata yang tengah menatap dirinya tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Sepertinya dia tidak waras" ujar Lucas sembari mengasah pisau kesayangannya, matanya tidak lepas dari Mark yang masih tersenyum lebar dan cerah di tempatnya.

Magnificent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang