34 : Nighty Night (Part 2) 🔞

8.2K 517 25
                                    

♧--♧--♧
.
.
.

Malam mulai menjemput, jam sudah menunjukan pukul setengah sepuluh malam. Renjun mengerutkan keningnya saat mendapati apartemennya yang gelap dan tidak menunjukan adanya tanda-tanda manusia.

"Hhh, mungkin dia sudah pulang" gumam Renjun sembari menaruh jaketnya di atas sofa dan berjalan ke arah dapurnya untuk mengambil segelas air putih. Salah dirinya juga yang pulang terlambat, padahal ia sudah berjanji akan pulang pukul delapan malam tadi.

Renjun menaruh gelas kosong di tangannya ke atas meja di dapurnya. Ia sedikit meregangkan tubuhnya dan beranjak ke arah kamar. Ia membuka pintu kamarnya tanpa berniat menyalakan lampu, saat ini ia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya. Keluar dengan anggota Black Cobra benar-benar menguras energinya.

Grep

Renjun yang semula berniat merebahkan dirinya pun seketika membulatkan kedua matanya saat mendapati seseorang memegang tangannya dan menarik tubuhnya hingga terjatuh ke atas kasur.

"Kau bilang jam delapan" bisik Donghyuck yang kini tengah memeluk erat tubuh Renjun yang terbaring disampingnya. Sedangkan Renjun, ia masih terkejut saat mendapati Donghyuck sedari tadi masih berada di kamarnya.

"A-ah...itu...Hendery ge menahanku tadi, maaf...aku kira kau sudah pulang" lembut Renjun, tangannya bergerak untuk merapihkan anak rambut Donghyuck. Jujur saja, Renjun sangat menyukai pelukan Donghyuck. Menurutnya pelukan Donghyuck adalah pelukan ternyaman dan terhangat yang pernah ia rasakan.

"Kau menyuruhku menunggu, mana mungkin aku pulang" sahut Donghyuck yang sudah membuka kedua matanya, membuat iris elangnya bertabrakan dengan iris rubah milik Renjun.

Renjun terkekeh pelan dan menyentuh pipi Donghyuck dengan tangan kirinya. Tanpa membuka suaranya, Renjun dengan cepat mengecup bibir sang kekasih. Membuat Donghyuck sedikit terkejut, namun segera digantikan oleh senyuman.

"Kau sudah makan?" Tanya Renjun tiba-tiba yang dibalas gelengan oleh Donghyuck.

"Kalau begitu tunggu disini. Aku akan membuatkanmu sesu-..." Renjun membulatkan kedua matanya saat Donghyuck tiba-tiba membalik posisinya dan mengurung tubuhnya di bawah.

"Tidak perlu, makananku sudah ada di bawahku kok" celutuk Donghyuck yang kini mulai mengendusi leher Renjun. Sedangkan Renjun, kedua pipinya memerah terlebih saat merasakan lidah basah Donghyuck menyapu permukaan kulit lehernya.

"Ughh Hyuck" rengek Renjun saat merasakan jari Donghyuck mulai bermain di dadanya.

Donghyuck menjauhkan wajahnya dari leher Renjun, ia menatap takjub ke arah wajah Renjun yang terlihat berkali-kali lipat lebih bersinar dan indah dari biasanya. Dadanya berdetak sangat kencang saat ini terlebih saat merasakan sentuhan lembut Renjun pada pipinya.

Tanpa membuka suaranya, Donghyuck mengambil tangan Renjun yang berada pada pipinya. Ia mengecup satu persatu jari Renjun, membuat wajah sang empu sedikit merona. Terlebih saat Donghyuck memasukan jari telunjuk dan tengah Renjun ke dalam mulutnya, mengemut jari tersebut seolah-olah jari Renjun adalah permen.

"Hyuck..." panggil Renjun dengan suara yang entah mengapa terdengar sangat menggoda di telinga Donghyuck.

Donghyuck dengan segera mencium dan melumat bibir favoritnya tersebut, membuat Renjun hanya bisa pasrah dan mengalungkan tangannya pada leher Donghyuck. Renjun sedikit mengerang dalam ciumannya saat merasakan tangan Donghyuck kini sudah masuk ke dalam bajunya dan memainkan nipple miliknya.

Magnificent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang