42 : With You (End)

7K 554 43
                                    

♧--♧--♧
.
.
.

Donghyuck tertawa geli saat Renjun menggesekan hidungnya di dadanya. Keduanya saat ini tengah berada di kamar milik Renjun, berbagi kehangatan di bawah selimut Renjun.

"Matamu tidak sakit?" Tanya Donghyuck pada Renjun yang tengah memainkan jari telunjuknya di dada bidang Donghyuck.

"Kalau sakit kenapa memangnya?" Tanya Renjun dengan mata sembab dan hidung merahnya yang membuat Donghyuck mati-matian menahan pekikan gemasnya.

"Kalau sakit nanti aku cium" jawab Donghyuck diakhiri senyumnya yang membuat kedus matanya sedikit menghilang.

"Sakit" celutuk Renjun tiba-tiba yang membuat Donghyuck sedikit terkejut, sepertinya meninggalkan Renjun dua bulan benar-benar membuat mantan rivalnya itu berubah menjadi orang lain. Jika Renjun normal biasanya Donghyuck sudah ditinju atau ditendang saat ini. Tapi kali ini, Renjun benar-benar seperti seekor kucing jinak yang ingin dimanja pemiliknya.

"Apanya yang sakit manis?" Tanya Donghyuck dengan nada gemasnya.

"Ini, ini dan ini" jawab Renjun sembari menunjuk matanya, hidungnya dan bibirnya bergantian, membuat Donghyuck tidak kuat menahan tawanya.

"Ck, kenapa malah ketawa?!" Kesal Renjun saat melihat Donghyuck tengah tertawa puas saat ini. Dua bulan tanpa Donghyuck benar-benar membuat Renjun sadar bahwa Donghyuck benar-benar sangat berharga dan mempengaruhi hidupnya.

"Sebentar, perutku sakit...astaga Renjun, kalau begini caranya besok aku tinggal dua bulan lagi" ujar Donghyuck setelah selesai dengan acara tertawanya, yang membuat Renjun seketika mendaratkan tinjuannya di perut kekasihnya tersebut.

"Yak! Kenapa meninjuku?! Katanya mau dicium?!" Sewot Donghyucl yang dibalas dengusan kencang oleh Renjun. Tanpa membuka suaranya, Renjun segera memutar tubuhnya untuk membelakangi sang dominan. Membuat Donghyuck diam-diam menahan tawanya.

Tangan Donghyuck perlahan melingkar di perut Renjun, menarik tubuh mungil kekasihnya untuk lebih dekat dengan tubuhnya. Donghyuck bisa dengan jelas mencium aroma shampo yang digunakan Renjun. Begitu pun dengan Renjun yang bisa dengan jelas merasakan nafas hangat Donghyuck di tengkuknya.

"Renjun...maaf ya aku baru datang sekarang" ujar Donghyuck dengan nada menyerupai bisikkan yang berhasil membuat bulu kuduk si pemuda Huang meremang.

"Sebenarnya aku ingin meninjumu lagi sekarang. Tapi tidak apa, aku tau kau pasti punya alasan tersendiri makanya baru muncul sekarang" ujar Renjun dengan nada dibuat kesal yang membuat Donghyuck mengusak hidungnya gemas ke surai hitam Renjun.

"Sayang" ujar Donghyuck yang berhasil membuat tubuh Renjun membeku dengan kedua pipinya yang memanas.

"S-sayang siapa?" Tanya Renjun dengan nada terbatanya. Ia mati-matian menyembunyikan detak jantungnya yang sayangnya tetap masih bisa dirasakan oleh Donghyuck.

"Sayang Renjun, sekarang tidur. Besok aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" lembut Donghyuck sembari memejamkan kedua netranya, meninggalkan Renjun yang tengah mengerutkan keningnya. Namun saat merasakan nafas beraturan milik Donghyuck, Renjun kembali mengulas senyumnya dan ikut menyusul sang kekasih ke alam mimpi.

 Namun saat merasakan nafas beraturan milik Donghyuck, Renjun kembali mengulas senyumnya dan ikut menyusul sang kekasih ke alam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Magnificent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang