♤--♤--♤
.
.
.18 menit sebelum ledakan
Minjae menatap penuh amarah ke arah Donghyuck yang dengan santai mematikan sambungan telfonnya dan kemudian melempar asal ponselnya.
"Sudah aku bilangkan? Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh kekasihku" Donghyuck berujar dengan santai yang kemudian dengan cepat menendang Soobin dan menyiku rusuk Seungcheol, membuat kedua tangan kanan Vanisher itu pun mengaduh.
Dengan gerakan gesit, Donghyuck meraih pistol di depannya dan menembak dada Guanlin, Soobin dan Seungcheol dengan cepat. Ia sudah tidak memperdulikan luka disekujur tubuhnya.
Daniel yang melihat tiga orang di depannya terjatuh dengan darah yang mengalir deras pun membulatkan kedua netranya. Dengan kedua kaki yang sedikit gemetar, Daniel dengan segera bangkit dari duduknya dan berniat melarikan diri, namun peluru Donghyuck sudah lebih dulu mendarat di kaki kiri Daniel. Membuat ketua dari Big Nose tersebut tersungkur sembari memegangi kakinya.
"Sekarang giliranmu" ujar Donghyuck dengan nada sinisnya sembari mengarahkan pistolnya ke arah kepala Minjae.
Minjae yang saat ini nyawanya berada di genggaman tangan Donghyuck pun hanya mengulas senyum liciknya. Dengan segera Minjae mengeluarkan pistol miliknya, namun belum sempat ia mengarahkannya ke arah Donghyuck, si pemuda tan sudah lebih dulu menembak tangan kanan sosok pemimpin dari Vanisher tersebut. Membuat pistol miliknya terjatuh diiringi suara ringisan.
Donghyuck benar-benar sangat unggul dalam kecepatan dan kelincahan di pertarungan jarak dekat, karena hal itu juga yang membuatnya bisa dengan mudah melumpuhkan puluhan bawahan Vanisher dan Big Nose.
"Kau tidak akan bisa membunuhku dengan peluru sekecil itu kau tau bukan?peluru sudah menjadi makanan sehari-hari untuk tubuhku" ujar Minjae dengan senyum lebarnya yang terlihat menyeramkan.
Bukannya merasa tertekan atau terintimidasi, Donghyuck malah terkekeh dan menurunkan pistolnya. Membuat Minjae mendengus kencang dengan senyum lebar yang masih setia berada di wajahnya.
"Memang sih, aku dengar kau tidak mati walaupun sudah ditembak empat peluru. Tidak seperti dia yang sekarat hanya dengan ditembak kakinya" ujar Donghyuck sembari mengarahkan kepalanya ke arah kanan, bermaksud mengejek Daniel yang masih meringis kesakitan sembari memegangi kakinya.
Minjae yang mendengarnya pun tertawa renyah dan melepaskan jas putih miliknya yang tergantung rapih di bahunya. Ia menatap intens sosok pemuda tan di depannya.
"Setelah aku pikir-pikir, daripada menjadi musuh bagaimana kalau kita menjadi kawan? Aku yakin Vanisher akan menjadi kelompok mafia terkuat di dunia jika kau menjadi tangan kananku" tawar Minjae yang kali ini membuat tawa kencang Donghyuck menggema.
Tanpa niat membalas tawaran sang ketua Vanisher, Donghyuck dengan perlahan meraih sesuatu dari saku celana bagian kirinya dan seketika kedua netra Minjae membulat panik, saat menyadari bahwa benda yang kini tengah dipegang oleh si pemuda tan adalah pemicu bom.
"Maaf saja, aku tidak minat menjadi tangan kanan seorang mayat" dingin Donghyuck yang membuat Minjae membeku di tempatnya.
"Ada pesan terakhir?" Tanya Donghyuck pada Minjae yang masih membeku di tempatnya, dengan perlahan si pemuda tan berjalan mundur. Hingga langkahnya terhenti saat matanya mendapati Daniel yang berusaha merangkak ke arah kakinya.
"Aku anggap tidak ada, kau juga tidak ada kan? Kalau begitu..." Donghyuck dengan cepat mengangkat pemicu bom di tangannya dan kemudian menekannya sembari berlari ke arah luar gedung tua, namun sialnya Minjae berhasil menembak punggungnya. Membuat langkah si pemuda tan memelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnificent ✓
RomanceSaat ace dari 2 kelompok pembunuh bayaran paling ditakuti yang selalu bersaing satu sama lainnya, mulai menaruh hati pada satu sama lain. [Hyuckren] 🐻 × 🦊 Warn⚠️ BxB area!! 🔞 Start : 3 August 2022 End : 4 July 2023