22. Hukuman__

47.7K 3.7K 118
                                    

HOLLA VREEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


🌻🌻🌻

Tubuh lemah itu bergetar hebat diatas lantai marmer yang dingin. Bibir tipisnya tampak memucat dengan gigi yang bergemelatuk karna hawa dingin yang menusuk kulitnya. Gadis yang tak lain adalah Aletta itu berbaring meringkuk dengan memeluk tubuhnya yang lemah.

"Shhh, s-sakit" rintihnya.

Dua hari setelah kejadian itu Aletta masih tetap berada ditempat gelap ini. Tak ada makan dan minum untuknya, hal itu semakin membuat tubuhnya lemah tak bertenaga. Bahkan duduk saja pun Aletta tak bisa. Dua kata yang menggambarkan keadaanya saat ini....

Miris dan menyedihkan

Aletta terkekeh hambar ditengah ruang gelap itu, menertawai hidup dan takdirnya yang begitu buruk sejak dulu. Bahkan permintaan kecilnya pada tuhan belum juga terkabul, dia hanya ingin mendapatkan cinta dan kasih sayang dari papa dan kakak laki-lakinya. Tapi sampai sekarang tak pernah terwujud.

Tok tok tok

Suara ketukan kecil pada pintu dibelakangnya membuat Aletta menoleh, dia sedikit berharap jika itu abang atau papanya yang datang untuk memeluknya dengan penuh kehangatan dan mengucapkan kata-kata menenangkan untuknya.

"Non Aletta, apa non baik-baik saja didalam?"

Lagi-lagi Aletta terkekeh miris, suara itu bukanlah suara yang ingin dia dengar, melainkan suara wanita paruh baya yang sudah ia anggap seperti ibu kandungnya sendiri.

"Non Aletta coba lihat keatas, bibi mengikat beberapa roti dan susu kotak untuk non Aletta makan dan minum dikresek hitam itu. Dan maaf karna hanya itu yang bisa bibi berikan non" ucap Bi Mirna lirih, suara wanita paruh baya itu terdengar serak.

Sedangkan didalam gudang Aletta mendongak melihat sebuah tali yang mengikat kantong kresek hitam yang Bi Mirna berikan untuknya. Perlahan tangan lemah Aletta menggapi kantong hitam itu lalu membukanya. Ternyata lima buat roti dan susu kota rasa coklat favoritenya.

"Dimakan yah non, agar tubuh non Aletta sedikit bertenaga" ucap Bi Mirna dari luar.

"Makasih bi" sahut Aletta dengan lemah.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang