60. Terluka__

48.9K 4K 228
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Suara isak tangis memenuhi ruang tamu besar kediaman Winata. Sepasang netra hitam terus menatap wajah sembab seorang gadis yang sejak tadi menangis sembari mengobati luka kecil di lengannya.

"Hikss hikss"

Itu isakan yang ke sekian kalinya, tak ada pertanda jika tangis gadis itu akan meredah. Namun bukannya menenangkan sang gadis, si pemilik netra justru terkekeh gemas.

"P-pasti lengan k-kamu sakit hiksss" dan untuk perkataan satu ini, entah sudah yang ke berapa kalinya gadis itu ucapkan, membuat sang pemilik luka semakin terkekeh gemas.

Cup

"Ini luka kecil sayang, nggak sakit kok" ucap Skala setelah mencium kening Aletta yang sibuk mengibati lukannya.

Setelah insiden penembakan tadi, Skala hanya mendapat luka goresan peluru dilengan kanannya dan untuk tembakan yang kedua, dia berhasil menghindar dengan cara menjatuhkan tubuhnya bersama Aletta tadi.

"Tapi banyak dar-ahnya Ala" seseguk Aletta menatap Skala yang tersenyum padanya.

"Luka ini nggak ada apa-apanya dibanding rasa khawatir aku sama keselamatan kamu. Aku nggak sanggup kalau harus kehilangan kamu Ale" tutur Skala mengelus lembut pipi basah Aletta, gadis itu masih saja terisak.

Bukannya redah, tangis Aletta semakin mengencang. Dia lalu memeluk Skala dengan erat.

"Hikss hikss jangan pergi, jangan tinggalin aku" mohon Aletta setelah kembali mengingat ucapan Skala tadi. Membayangkan Skala meninggalkannnya dan menjadi milik gadis lain membuat Aletta semakin mengeratkan pelukannya.

Tanpa Aletta ketahui, Skala tersenyum miring, cowok itu membalas pelukan Aletta sembari mengelus punggung gadis itu. Sebuah ide jahil tiba-tiba terlintas diotaknya.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang