39. Pemerasan pada Gibran__

37.7K 3.2K 61
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


🌻🌻🌻

Lagi dan lagi Aletta harus berada diruangan mengerikan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi dan lagi Aletta harus berada diruangan mengerikan ini. Dimana lagi jika bukan ruang rawat rumah sakit. Hari ini adalah jadwalnya untuk pemeriksaan rutin. Aletta menatap sinis sosok Dokter didepannya yang sedang menyunggingkan senyum miring padanya.

"Jarum suntik kakak katanya sangat merindukanmu dek" canda Gibran menakut-nakuti Aletta. Ia tau kelemahan gadis nakal itu adalah jarum suntik.

Aletta semakin menatapnya sinis "Bilang aja kakak yang rindu nyikaa aku" cibir Aletta membuat tawa Gibran mengudara.

"Kalau iya kenapa? Ekspresi muka takut kamu itu lucu di mata kakak" Gibran terus menakut-nakuti Aletta.

"Youre eyes lucu" dumel Aletta merotasikan bola matanya kesal. Melihat itu, Gibran semakin mengencangkan tawanya.

"Yasudah, sekarang kita mulai pemeriksaannya"

🌻🌻🌻

Setelah pemeriksaan yang begitu penjang dan penuh drama, kini Gibran dan Aletta sedang duduk sembari menikmati makanan mereka dikantin rumah sakit. Sesekali Gibran mengelap sudut bibir Aletta yang belepotan saus kacang karna gadis itu memakan batagor.

"Pelan-pelan dek" peringat Gibran sedang mode kakak yang baik. Aletta hanya bergumam lalu melanjutkan memakan batagornya.

Gibran mendengus menatap cara makan Aletta "Kamu kayak nggak pernah makan setahun aja" ejek Gibran membuat Aletta menatapnya tajam.

"Kak Goib emang nggak bisa yah liat Aletta senang sebentar aja. Dari tadi komentar apa aja yang Aletta lakuin" dumel gadis berkuncir kuda itu.

"Yah karna kakak perhatian sama kamu, gimana  kalau kamu keselek terus meninggoy—"

Uhukk uhukk uhukk

Seketika Gibran kalang kabut saat melihat Aletta terbatuk hebat. Bahkan wajah gadis itu tampak memerah dan juga kedua matanya memgeluarka air mata.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang