10. Pantai__ (selesai revisi)

59.5K 5.5K 166
                                    

HOLLA VREEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @coretanmimi_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

🌻🌻🌻

Aletta berjalan dikoridor dengan kepala yang menunduk. Waktu masih menunjukkan pukul 06:15 pagi. Area sekolah masih terlihat sepi dan tentunya Aletta sedikit merasa lega karna tak menjadi pusat perhatian para siswa-siswi.

Bukan tanpa alasan dia berangkat terlalu pagi, hanya saja dia ingin menghindari papa dan juga abangnya. Aletta masih merasa sedikit sakit hati saat mendapat tamparan dari Rigel semalam. Bahkan bekas tamparan itu masih membekas di pipihnya.

"Hufftt" Aletta menghela nafas, lalu mendongak menatap pintu kelasnya yang sedikit terbuka. Dari luar dia bisa mendengar suara beberapa temannya sedang berdebat entah karna apa.

"C'mon Letta, lo harus terlihat baik-baik saja. Tunjukkan senyum yang paling manis" gumamnya lalu sedetik setelahnya dia melebarkan senyumnya sembari membuka pintu kelas dengan keras.

BRAK

"GOOD MORNING WAHAI ANAK-ANAK BEBAN" teriak Aletta nyaring.

Mereka semua tersentak berjamaah lalu mendelik menatap Aletta. Sedangkan yang ditatapan hanya menyengir tanpa dosa.

"ALETTA" teriak mereka serempak membuat Aletta tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya. Gadis itu seakan lupa dengan kesedihan yang baru saja dia rasakan.

"HAHAHAHHA ngakak banget pliss"

"Untung gue nggak punya riwayat jantung" ucap Yudhi salah satu teman sekelas Aletta.

"Bagus dong, kalau lo koid beban di kelas kita jadi berkurang" kata Aletta meledek.

"ALETTA SIALAN" Yudhi berteriak tak terima.

Aletta memecahkan tawanya, gadis itu lalu menatap kearah seseorang yang sedari tadi menyaksikan kelakuannya.

"Good morning Ala sayang" sapa Aletta ceria lalu mancuri ciuman dipipih kiri Skala membut cowok itu lagi-lagi menegang.

"Ale" geram Skala menatap Aletta dengan tajam. Namun bukannya takut, Aletta justru mengerjap mencerna ucapan Skala. Apa dia tidak salah dengar tadi Skala memanggilnya dengan panggilan...Ale?

"K-kamu tadi bilang apa, coba ulang" pinta Aletta menatap Skala dengan senyum mengembang.

Skala terdiam, dalam hati merutuki mulutnya yang spontan mengatakan itu.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang