49. Kepindahan__

46.5K 4.3K 456
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Sania menatap Skala dengan lekat, putranya itu terlihat berbeda sejak beberapa hari belakangan ini. Dan jika Sania bertanya tentang Aletta, maka Skala hanya diam dan tak menjawab.

"Bunda baru dengar jika Aletta mengalami kecelakaan dan kedaanya sedang kritis di Rumah sakit saat ini" ucap Sania tiba-tiba ingin melihat reaksi Skala saat mengetahui keadaan gadis yang sangat ia cintai.

Namun di luar dugaan, Skala hanya meliriknya sekilas lalu kembali menyantap sarapannya.

"Kamu tidak mau menemuinya?" tanya Sania lagi.

"Tidak" jawab Skala singkat dan jelas seakan perkataan Sania tidak penting baginya.

"Kenapa, apa kalian bertengkar?"

"Maaf bunda, tapi Skala mohon jangan ikut campur dengan urusan ini. Biar Skala dan Aletta yang menyelesaikannya" ujar Skala meneguk minum lalu beranjak berdiri, menyampirkan tas sekolahnya dibahu kanan.

"Skala berangkat" ucapnya lalu mencium kening Sania dan Lyly bergantian.

Cup

Cup

"Kamu belajar yang baik, maaf abang nggak bisa antar kamu karna ada kegiatan penting" ucap Skala pada Lyly sembari mengusap lembut rambut gadis kecil itu.

Setelah mencium kening Sania dan Lyly, Skala segera pergi, tak ingin membahas perihal Aletta lagi.

Sedangkan didalam rumah, Sania menatap kosong kearah bangku Skala. Tak menduga jika hubungan putranya akan seperti ini.

"Hikss" isakan kecil itu menyadarkam Sania, dia menatap Lyly yang tengah menunduk menangis.

"Hey cantik, kenapa menangis hmm?" tanya Sania meraih Lyly kepangkuannya, gadis kecil itu menatap Sania dengan mata berkaca-kaca.

"Lyly rindu kakak cantik bunda, kenapa dia tidak pernah datang kesini lagi dan bermain bersama Lyly?" tanya gadis kecil itu membuat Sania bungkam, bagai mana ia menjelaskan pada Lyly tentang hubungan rumit orang dewasa ini.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang