46. Orang masa lalu__

42.5K 3.7K 284
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

"DOKTER, SUSTER TOLONG ADIK SAYA" suara Rigel menggema, mengambil atensi semua orang didalam rumah sakit. Pria itu tampak berantakan dengan seorang gadis yang penuh luka didalam gendongannya.

"DOKTER SIALAN CEPAT TOLONG ADIK SAYA" marah Rigel saat semua orang hanya menatap mereka tanpa berniat membantu. Namun tak lama sebuah berangkar didorong kearahnya.

"Tuan Winata, maaf kami—"

"Diam kau, cepat tolong adik saya" sentak Rigel lalu meletakkan Aletta keatas brangkar, mendorong benda boroda itu dengan sedikit cepat.

"Bertahan dek, abang mohon" lirih Rigel menggenggam tangan Aletta dengan kuat, sesekali menciumnya.

"Cepat sedikit" pinta Rigel pada semua suster yang mendorong brangkar Aletta, tatapan Rigel tak beralih dari wajah pucat sang adik.

Tiba didepan ruang UGD, Rigel tak juga melepaskan tautan tangannya dengan Aletta hingga membuat Brangkar itu juga ikut berhenti.

"Tuan, lepaskan tangan anda. Kami harus segera membawa pasien kedalam ruangan" ucap salah satu suster.

Rigel menggeleng, menatap si pembicara dengan tatapan menolak "Saya akan menemani adik saya didalam, dia membutuhkan saya" ucap Rigel menolak.

"Maaf tuan, anda tidak boleh masuk kedalam, ini sudah menjadi peraturan rumah sakit" ucap suster tersebut menjelaskan.

Namun Rigel tetap keras kepala, pria itu tak kunjung melepas tautan tangannya dengan Aletta.

"Saya tidak peduli dengan peraturan itu. Saat ini adik saya membutuhkan saya disisinya" tekan Rigel tak mau dibantah.

"Tapi tuan ini sudah menjadi peraturan rumah sakit dan tidak boleh dilanggar!" ucap suster itu ikut menekan kalimatnya.

"Saya—"

Bugh

Satu bogeman mentah mendarat dirahang Rigel, ia menoleh dan mendapati sosok Gibran menatapnya dengan tajam.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang