59. Sakit dibalas maaf itu curang__

48.8K 4K 335
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Aletta mendorong pelan pintu ruang kerja Bima tanpa menimbulkan suara. Dia mulai mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. Dapat ia lihat, didalam sana Bima dan Skala tampak sedang berbicara serius.

"Jadi apa informasi yang kamu dapatkan?" tanya Bima sembari meminum winenya, begitupun dengan Skala yang tampak tenang sembari memutar gelas winennya didatas meja.

"Opa tau kan siapa Raya?"

Bima mengangguk "Dia mantan tunangan Rigel" jawab Bima santai lalu kembali mengisi gelanya yang sudah tandas.

"Hmm, tapi ada satu kebenaran yang baru saja saya tau" kata Skala menatap gelas wine ditangannya.

"Why?"

"Raya dan Reyhan adalah kakak adik, mereka sama-sama terobsesi untuk menghancurkan keluarga Winata" jelas Skala membuat Bima yang akan meneguk winenya terhenti. Dia menatap Skala dengan tatapan terkejut.

"B-bagai mana mungkin" gagap Bima heran.

"Dari informasi yang saya dapatkan, dulu orang tua Raya dan om Bramata adalah rekan kerja yang sangat dekat, saking dekatnya mereka sama-sama membangun sebuah perusahaan yang akan diberi nama dari penggabungan dua marga mereka" ucap Skala mulai menjelaskan, sedangkan Bima terus menyimak dengan tenang.

"Semuanya berjalan lancar, hubungan pertemanan mereka juga semakin dekat dan erat. Bahkan pembangunan perusahaan itu sudah mencapai 75%. Tapi rupanya semua itu hanya akal-akalan orang tua Raya. Mereka mempunyai rencana licik pada keluarga om Bramata. Setelah pembangunan perusahaan itu selesai, maka mereka akan merebut dan memindah tangankan kepemilikan perusahaan itu menjadi milik keluarga mereka. Namun siapa sangka, rencama licik itu lebih cepat diketahui oleh om Bramata" Skala menatap Bima yang tampak tertegun didepannya.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang