SKALETTA [END]

05. Bullying__ (selesai revisi)

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @coretanmimi_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

🌻🌻🌻

Karna keseruan bermaim gelembung sabun ditaman kemarin, membuat hubungan antara Skala dan Aletta mulau sedikit dekat. Ingat hanya sedikit, karna Skala masih bersikap dingin dan datar jika bersama Aletta. Tapi sedikit kemajuan, cowok itu tidak lagi menolak ajakan ataupun keiinginan Aletta.

Seperti sekarang ini, mereka sedang berjalan dikoridor dengan Aletta yang mendorong kursi roda Skala. Tujuan mereka adalah kantin.

Suara riuh kantin seketika berhenti saat melihat kedatangan Skala dan Aletta. Berbagai tatapan tertuju pada mereka, terutama tatapan sinis yang dilayangkan untuk Skala.

Aletta yang menyadari hal itu sontak menatap mereka dengan tatapan tajam.

"Apa liat-liat, mau gue congkel mata kalian semua!" ancam Aletta dengan wajah dinginnya. Perlu kaian tau, sifat lemah lembut Aletta akan hilang jika orang yang dia sayangi disakiti, dan Skala termasuk orang yang sangat Aletta sayangi.

Mendengar ancaman itu, sontak membuat mereka mengalihkan tatapan sinis dari Skala. Setelah menemukan meja, Aletta memesan makanan untuk Skala dan dirinya.

"Ala mau makan apa?" tanya Aletta lembut.

"Nasi goreng seefod"

"Minumnya?"

"Air mineral" jawab Skala.

Aletta mengangguk, lalu memanggil pelayan kantin.

"Saya pesan nasi goreng seefood satu, bakso satu, terus minumnya air mineral sama jus jeruk" ucap Aletta.

"Ditunggu yah" ucap palayan itu lalu segera pergi.

Setelah kepergian pelayan itu, mereka berdua hanya diam tanpa percakapan. Tapi diamnya Aletta bukan karna tak memilik topik, namun karna gadis itu sedang menahan sesuatu yang memberontak ingin keluar.

"Shhh"

Skala yang tengah fokus pada ponselnya menoleh menatap kearah Aletta. Wajah gadis itu terlihat memerah seperti menahan sesuatu, bibirnya sesekali meringis.

"Kenapa?" tanya Skala.

Aletta yang merasa ditanya lantas menatap Skala dengan cengirannya "Hehehehe kebelet pipis"

"Terus ngapain masih disini?"

Aletta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Aku nggak mau ninggalin kamu disini. Nanti kalau ada yang jahatin—"