48. Opa Bima__

46.2K 3.9K 449
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Suara ketukan beberapa sepatu menggema dilorong rumah sakit. Seorang pria yang sudah termakan usia berjalan dengan penuh wibawa diikuti oleh beberapa pria berbaju hitam dibelakangnya. Tatapannya begitu dingin namun jika diperhatikan dengan teliti maka sorot mata itu terlihat begitu khawatir dan sedih.

"Tuan, anda bisa berbelok sekali lagi kearah kanan maka anda akan menemukan ruang UGD nya" ucap salah satu pria berbadan kekar dibelakangnya.

"Hmm"

Tiba diujung lorong, mata tajamnya menyorot kearah seorang pria muda yang tengah terduduk dilantai dengan keadaan kacau. Pria tua itu mengepalkan kedua tangannya hingga menampkkan buku-buku jarinya.

"Bastrad" umpatnya lalu berjalan cepat kearah pria muda itu.

Bugh

Bugh

"Bajingan kau Rigel, dasar iblis" maki pria paruh baya itu setelah memukul telak rahang Rigel.

Sedangkan Rigel hanya terdiam dengan tatapan kosong kearah pintu UGD. Pikirannya tak pernah lepas dari Aletta yang sedang berada didalam sana. Bahkan sudut bibirnya yang mengelurkan darah tak ia hiraukan sakitanya.

"Pergi kau, jangan sok merasa paling sedih disini anak sialan" maki pria tua itu lagi.

Mendengar kata 'pergi' lantas Rigel menatap si empu suara. Tatapannya begitu sendu menatap sosok yang berdiri didepannya.

"Opa" lirih Rigel saat melihat Bima sudah berdiri dihadapannya dengan tatapan yang begitu tajam.

Yah orang itu Bima, niatnya untuk mengunjungi sang cucu dan memberinya kejutan justru mendapat kabar buruk dari Gibran bertepatan dengan tibanya ia di Indonesia pagi tadi. Semua rencana yang sudah Bima susun rapi hancur berantakan. Dan kini disinilah dia berpijak, di rumah sakit tempat Aletta di rawat.

"Jangan memanggil saya Opa, saya tidak sudi kamu menjadi cucu saya" tekan Bima.

Rigel tak lagi menyahut, ia memilih diam mengabaikan omongan Bima. Sekarang yang terpenting baginya adalah keselamatan Aletta.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang