l i m a

7.4K 609 31
                                    

• H A P P Y  R E A D I N G •

"Akhhhh bosen banget gua! Mana lama banget lagi tuh guru" kesal Nada yang sedari tadi hanya menatap kosong bukunya.

Ini sudah 30 menit dirinya menunggu, tapi kenapa gurunya tak kunjung datang. Aldevin menyuruhnya les di hari minggu karena besok akan ujian, tapi sepertinya guru les nya tidak akan datang.

"Apa gua kabur aja yah?" pikirnya. Niat awalnya memang begitu, tapi Aldevin menyuruh bodyguard nya untuk memperhatikan Nada. Jadinya ia tidak bisa kabur begitu saja.

Terlihat jelas di luar sana bodyguard sedang memperhatikan dirinya, harus banget kayak gini? Bikin kesal saja. Nada menghela napas berat, ia harus berpikir dan mencari jalan keluar sebelum gurunya datang. Nada akan kabur tanpa ketahuan.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Nada menemukan jalan keluar. Ia menaiki tangga menuju kamarnya, sepertinya bodyguard tidak akan mencurigai dirinya. Nada menatap keluar dari jendela, sepertinya bodyguard tidak terlihat disana.

"Oke, kita kabur lewat belakang. Bye bye buku-buku" ujar Nada sambil melabaikan tangannya ke arah buku.

Nada keluar dari kamarnya dan membuka pintunya perlahan-lahan, tidak ada siapapun. Ia menuruni tangga dan langsung berlari ke belakang, untung saja bodyguard nya hanya menjaga di pintu depan.

"Mari kita kabur" ujar Nada gembira. Ia membuka gerbang belakang dan tidak lupa menguncinya kembali. Akhirnya keluar juga.

Nada berjalan menggedap-mendap supaya tidak ketahuan. Ia melirik ke arah gerbang depan melihat ada Aldevin yang sedang berbincang dengan seseorang. Ia akan pergi setelah Aldevin pergi.

"Ngapain tu cewek?"

Laki-laki ini kebingungan melihat Nada yang tampaknya sangat mencurigakan. Laki-laki ini turun dari motornya dan menghampiri Nada.

Tiba-tiba langkahnya berhenti.

"Kenapa gua harus peduli?" batinnya.

Nada berjinjit melihat keadaan rumahnya dari tembok. Tampaknya bodyguard baru menyadari jika Nada tidak kembali ke tempat duduknya. Dan Nada terkekeh melihatnya. Sedangkan laki-laki itu mulai berpikir negatif tentang Nada.

"Ngapain lo? Mau maling?" tanya laki-laki itu dibalik helmnya. Sedangkan Nada menghiraukan ucapan laki-laki ini, dia tidak peduli.

"Lo budeg?"

Nada masih terdiam dan enggan meresponnya.

"Lo mau maling di rumah itu?" tanya laki-laki itu kembali sambil menunjuk rumah milik orang tua Nada.

'Ngapain gua maling di rumah sendiri' batin Nada malas.

"Apaan sih?"

"Lo Nada, kan?"

"Lo kenal gua?" tanya Nada heran. Laki-laki itu membuka helmnya.

"Hmm, lo gak kenal gua?" tanya laki-laki itu kembali.

"Gak, dan gua juga gak tertarik kenal sama cowok aneh kayak lo" jawab Nada sewot.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang