e n a m b e l a s

5.6K 447 24
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

Keadaan sekolah mulai ramai dan berisik. Semua penghuni sekolah baru saja mendengar  kabar duka kembali. Tadi pagi, Pak Yayan tukang bersih - bersih di sekolah melihat ada seorang siswi yang sudah berlumuran darah di samping kelas. Ini sudah menjadi hal biasa, tapi kali ini ia sedikit kaget karena siswi ini dekat dengan dirinya.

Padahal siswi ini sering mengajak dirinya mengobrol di setiap pagi bahkan pulang sekolah. Rasanya Pak Yayan tidak percaya, orang yang menurutnya baik dan ramah ini ternyata menyimpan segala masalahnya. Siswi ini adalah Zara Nataly, dari kelas LI-1. Ia di temukan meninggal pada pukul 06:00, dan di duga Zara ini bunuh diri dari atas rooftop.

"Lo tau, gua bener - bener gak percaya" ujar Raga yang syok mendengar berita ini dari pembicaraan para murid di kolidor.

"Gua juga sama, padahal kemarin dia masih baik-baik aja" ujar Nada yang juga ikutan syok.

"Zara itu anaknya ramah, gua pernah satu bimbel sama dia dan orangnya itu keliatan baik banget, kayak bener - bener keliatan  gada beban" jelas Raga yang fokus dengan website sekolahnya.

"Kadang orang yang keliatannya bahagia terus aslinya dia nanggung beban, cuman ya dia nutupin pake cara gitu" balas Nada yang matanya fokus ke depan.

Mereka berdua kini sedang duduk di ruangannya. Hari ini rasanya begitu banyak pikiran di dalam otak Nada. Ia ingin kembali ke raganya lagi, tapi bagaimana caranya? Dan tugas dirinya juga belum selesai. Dirinya ingin membantu Nada tapi kemana arwah Nada? Ia sudah lama tidak bertemu dengannya. Ia secepatnya akan menyelesaikan masalah Nada.

"Woy, ngapa lo ngelamun?" tanya Raga yang menggerakan tangannya di depan wajah Nada.

"Gada, Gracia mana yah? " tanya Nada yang sudah berdiri.

"Masih di jalan mungkin, biasanya lima menit lagi juga dateng" jawab Raga yang melihat jam tangannya.

"Oh iya, gua mau tanya sesuatu. Nada dulu itu kayak gimana sih?" tanya Nada serius.

"Emm, dari sudut pandang gua sih. Lo itu terkesan cuek, tapi beda lagi kalau sama Azka. Di kelas aja lo cuman ngomong sama Gracia, kadang gua gedeg sama lo" kesal Raga yang mengingat kejadian beberapa bulan lalu. Sedangkan Nada hanya mengangguk saja mendengar ucapan Raga.

"Ya maklum aja deh" balas Nada yang terkekeh.

"Tapi gua heran, kenapa baru-baru ini lo keliatan pinternya? Dulu lo bodoh banget, setiap ujian lo pasti remedial tapi sekarang berubah dan gua suka lo yang sekarang" jelas Raga.

"Jangan percaya sama gua"

"Maksudnya?"

"Gua bukan Nada"

"Hah?"

"Diharapkan untuk semua murid masuk ke ruangan masing - masing. Ujian akan tetap dilaksanakan, kalian jangan memikirkan kejadian ini dan fokus dengan ujian saja. Semoga teman kita yang bernama Zara Nataly di terima disisi Tuhan, Aamiin."

"Sekali lagi mohon diharapkan segera masuk ke ruangan masing - masing karena ujian sebentar lagi akan dimulai."

Pengumuman itu terdengar disepanjang penjuru kolidor. Murid - murid langsung berjalan berlalu - lalang ke ruangan masing-masing. Ruangan 03 yang awalnya sepi kini sudah ramai dipenuhi oleh beberapa murid. Nada langsung duduk di tempatnya.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang