s e m b i l a n

6.7K 513 29
                                    

• H A P P Y  R E A D I N G •

Setelah ujian selesai, Nada langsung keluar dari ruangannya.  Hari ini Nada akan pergi ke tempat pemakaman Fanny, ia akan memastikan sesuatu. Dan arwah Nada juga pasti sudah menunggunya.

"Pak duluan aja, soalnya Nada ada urusan bentar" ujar Nada ke Pak supir yang menjemputnya.

"Loh, gak bisa Non. Nanti saya di marahin sama bapak" balas Pak supir.

"Gak bakalan di marahin kok Pak, soalnya Nada udah bilang sama Papah, Papah juga ngizinin Nada pergi kok" jelas Nada meyakinkan Pak supir.

"Baik Non, kalau gitu saya duluan" ujar Pak supir.

"Iya Pak."

Mobil yang menjemput Nada pun melaju meninggalkan Nada. Ia sudah pesan taxi online, tinggal menunggu taxi online datang. Setelah menunggu berapa menit, akhirnya taxi yang ia tunggu sudah datang. Nada masuk ke dalam mobil, dan taxi pun melaju meninggalkan sekolah.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Nada sampai ditempat tujuannya. Ia menatap sekelilingnya, terlihat jelas di setiap jalanan di sampingnya banyak pepohonan, namanya juga pemakaman. Nada berjalan menyelusuri jalanan, terlihat jelas di sana Nada melihat sosok arwah Nada yang sedang berdiri di tengah jalan.

Arwah Nada melambaikan tangannya ke arah Freya dan Freya membalasnya dengan senyuman. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, di sana terlihat ada gerbang menuju pemakaman. Haruskah dirinya melihat pemakaman Fanny? 

"Dari mana lo tau alamatnya?" tanya arwah Nada yang berdiri di samping Freya.

"Azka, Nad lo ikut masuk yah" ujar Freya dan arwah Nada mengangguk.

"Di mana makam yang namanya Fanny?" tanya Freya kebingungan karena di sini banyak sekali.

"Tenang aja, gua bakalan cari" jawab arwah Nada yang melayang. Sedangkan Freya hanya terdiam dan memperhatikan arwah Nada yang begitu fokus.

Limabelas menit menunggu, akhirnya arwah Nada menemukannya. Freya langsung berlari menghampiri arwah Nada. Terlihat jelas di batu nisan itu tertulis 'Fanny Michellia Jane'. Untung saja tadi Freya membeli bunga terlebih dahulu. Freya menaruhnya di bawah, dan ia tidak lupa mendoakan Fanny. Setelah selesai, Freya dan arwah Nada keluar dari pemakaman.

"Lo udah coba cari ponselnya, Nad?" tanya Freya.

"Udah, tapi gak ketemu" jawab arwah Nada.

"Kalau gitu, ayok kita cari sekali lagi" seru Freya yang semangat. Arwah Nada mengangguk.

Keduanya langsung mencarinya di tepi jalan, tapi tidak terlihat ada tanda-tanda pecahan kaca. Freya mencoba mencarinya di semak-semak, tapi ia tidak menemukannya.

"Ketemu gak?" tanya arwah Nada. Freya hanya menggelengkan kepalanya. Dari arah barat, ada seseorang yang menghampiri Freya.

"Lagi cari apa Neng?" tanya seorang laki-laki paruh baya.

"Ponsel Pak, ponsel saya hilang beberapa minggu lalu di sini" jawab Freya.

"Minggu lalu? Neng yang waktu itu kecelakaan?" tanya bapak itu sambil mengingat wajah orang yang waktu itu kecelakaan.

"Eh, iya pak"

"Alhamdulillah, Neng nya udah baikan" ujar bapak itu yang sepertinya mengenal dirinya.

"Lho, bapak kenal saya?" tanya Freya balik. Arwah Nada berada di sampingnya, dia hanya bisa menyimak.

"Iya atuh neng, kan bapak yang bawa kamu ke rumah sakit. Alhamdulillah neng nya masih selamat, saya sempet kaget liat neng yang banyak ngeluarin darah" jelas bapak itu.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang