• H A P P Y R E A D I N G •
"Kata Pak Bagas, hari ini kita jamkos" teriak Galang yang berlari masuk ke dalam kelas.
Hari ini seharusnya kelas olahraga, karena sebentar lagi ujian akan di mulai, Pak Bagas memutuskan untuk mengosongkan jam pelajarannya.
"Karena jamkos, gimana kalau kita tanding basket?" ajak Galang yang mengajak Raja.
"Ide bagus, yang kalah harus traktir satu kelas" balas Raja yang menyeringai.
Para laki-laki yang yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya bersamaan. Mereka langsung berlajan keluar menuju lapangan basket beramai-ramai.
Sedangkan Raja masih berdiam diri di ambang pintu sambil menatap Aleo yang hanya duduk dibangkunya dengan tatapan kosong. Raja sangat geram melihat Aleo yanh setiap harinya hanya melamun entah memikirkan apa.
"Al, ini udah dua minggu. Nada udah tenang di sana, dan lo kenapa masih kayak gini?" tanya Raja yang mendekat ke arah bangku Aleo.
Aleo hanya terdiam tanpa berniat merespon ucapan Raja. Raja mengerti apa yang dirasakan Aleo, tapi ini udah dua minggu berlalu. Rasanya Raja ingin memukul Aleo detik ini juga, padahal minggu depan akan dilaksanakan ujian tapi Aleo masih saja begini.
Setelah Nada pergi, nilai Aleo mulai turun kembali seperti tahun kemarin. Mungkin peringkat Aleo untuk semester ini akan turun kembali.
"Mau sampe kapan lo kayak gini?" tanya Raja yang kesal.
"Sampe Nada balik"
"Kalau gitu lo tinggal nyusul Nada aja, gampang kan?" tanya Raja dengan tatapan dingin.
"Ja gue.. "
"Tinggal mati aja lo Al, kalau mau sama Nada" ujar Raja yang memotong ucapan Aleo.
Setelah mengatakan itu, Raja langsung bernjak dari duduknya dan pergi keluar meninggalkan Aleo yang terdiam sambil menatap kepergian Raja. Tiba-tiba Aleo tersenyum, setelah Raja hilang dari pandangannya.
"Gue tau maksud lo" ujar Aleo dan langsung berlari keluar menyusul Raja yang mulai menjauh.
Lapangan basket mulai ramai, setelah pertandingan di mulai banyak murid-murid yang menonton. Awalnya mereka hanya berlalu-lalang di kolidor, tapi ketika mereka melihat ada pertandingan, mereka langsung duduk dan menonton.
"Udah gue duga bakalan rame ni lapangan" celetuk Felly yang terlihat senang.
"Jelas sih, mereka tuh mau cuci mata" balas Letta yang fokus melihat pertandingan.
"Kayaknya, cowok kelas kita itu ganteng yah di mata kelas lain" ujar Gaby yang menatap temannya satu persatu.
"Ganteng? Mau muntah gue rasanya" balas Anne yang pura-pura muntah.
Anne berbicara seperti itu karena memang fakta, kelas lain belum pernah melihat sifat asli siswa kelas mereka. Apalagi giliran piket, sepertinya suara Anne akan hilang karena harus berteriak. Tapi soal tugas, mereka cepat menyelesaikannya.
"Ekhem, katanya ada yang jadian dih minggu lalu" celetuk Letta yang menahan tawanya.
Teman-temannya langsung menatap satu sama lain, mereka menahan tawa. Karena mereka sudah tau siapa orang yang pacaran minggu lalu. Semuanya langsung menatap ke arah Yeri yang terdiam fokus menonton pertandingan.
"Kalian kenapa liatin gue kayak gitu?" heran Yeri yang terlihat bingung.
"Lo pacaran sama si Devan?" tanya Letta yang menatap ke arah Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Novum Corpus [Transmigration] ✅
Diversos"𝕿𝖊𝖗𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝖇𝖆𝖎𝖐 𝖘𝖊𝖈𝖆𝖗𝖆 𝖋𝖎𝖘𝖎𝖐, 𝖙𝖆𝖕𝖎 𝖍𝖆𝖓𝖈𝖚𝖗 𝖘𝖊𝖈𝖆𝖗𝖆 𝖒𝖊𝖓𝖙𝖆𝖑" *** Bagaimana jadinya, jika seorang gadis berpindah raga cuman gara-gara di kagetin temannya? ARTHIRA FREYA ALFAREEZ, gadis yang sering di panggil...