t u j u h

6.8K 542 21
                                    

• H A P P Y  R E A D I N G •

Nada sedang merebahkan tubuhnya sambil menunggu hasil ujian tadi. Setelah makan malam tadi, Nada belajar sebentar untuk ujian besok. Sudah sekitar limabelas menit dirinya menunggu.  Notip di ponselnya terus berdering, banyak orang yang tidak sabar menunggu hasil ujian tadi.

"Ini grup rame banget dah" kesal Nada yang sedari tadi grup angkatannya terus berdering.

Setelah beberapa menit menunggu, nilai yang mereka tunggu akhirnya keluar. Nada langsung membuka grup angkatannya dan menekan file yang barusan di kirim, Nada berharap nilainya akan memuaskan. Ia membuka file nya dan mencari namanya. Di layar ponselnya terpampang jelas namanya dengan sebuah nilai di sampingnya. 

"Bagus juga nilainya, tapi kenapa matematika cuman dapet 96? Kalau Papah tau, bisa mati gua" ujar Nada yang panik.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, menampilkan Ayahnya yang berdiri diambang pintu dengan ekspresi dingin. Nada tersontak kaget ketika melihat Aldevin yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa Nada artikan. Ia langsung duduk di tepi ranjang sambil memegang erat ponselnya. Ia menunggu Aldevin yang akan berbicara.

"Nilai kamu bagaimana?" tanya Aldevin.

"Nilai saya, lumayan bagus tapi...."

"Matematika cuman dapet 96" ujar Aldevin yang memotong ucapan Nada. Nada hanya menunduk, dan sudah siap jika Aldevin memarahinya.

"Apa kamu tidak belajar?" tanya Aldevin santai.

"Nada belajar kok, cuman sedikit gak fokus aja" jawab Nada tegas.

'Ini semua gara-gara ucapan Raga, gua jadi kepikiran' batin Nada.

"Apa kamu mau ujian di ruangan yang berbeda? Biar kamu bisa fokus, nanti Papah bisa ngomong sama kepala sekolahnya" ujar Aldevin yang menatap Nada tenang.

"Gak usah Pah, besok-besok Nada bakalan fokus kok" tegas Nada dengan yakin.

"Papah harap nilai kamu bisa memuaskan Kakek" ujar Aldevin.

"Hah?"

"Lebih baik kamu belajar, besok masih ujian" ujar Aldevin yang keluar dari kamar Nada.

'Suasana hatinya lagi bagus kayaknya' batin Nada.

Nada duduk di meja belajarnya untuk kembali belajar tapi rasa malas lebih dulu menguasainya. Padahal Nada sudah belajar sekitar dua jam tapi malah di suruh belajar lagi. Di saat Nada sedang belajar dan baca-baca buku, tiba-tiba saja arwah Nada sudah berada di sampingnya.

"Lagi ngapain?"

"Belajar, padahal gua gak suka belajar" jawab Freya yang menutup bukunya.

"Kalau gitu gak usah belajar" ujar arwah Nada yang duduk di meja belajar.

"Tapi bokap lo nyuruh gua belajar, tapi itu ide bagus juga. Lama-lama muak juga liat tulisan" ujar Freya.

"Reya, gua mau kasih tahu lo sesuatu" ucap arwah Nada yang tampaknya bahagia.

"Apa?"

"Gua punya temen Reya, akhirnya gua gak sendiri lagi di pemakaman" seru arwah Nada.

"Hah, gimana?"

"Gua punya temen, lo gak seneng?"

"Bukan gitu, temen lo setan juga?"

"Iya setan, yakali manusia" jawab arwah Nada yang terkekeh.

"Terus gua gimana? Gua kan manusia" ujar Freya.

"Kalau lo beda lagi" balas arwah Nada yang tersenyum.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang