t i g a p u l u h s e m b i l a n

5K 351 130
                                    

• H A P P Y   R E A D I N G •

"Hidup gua aneh banget, ngapa-ngapain capek, gak ngapa-ngapain lebih capek" ujar Felly.

"Makanya hidup tuh ngejar cita-cita bukan ngejar yang gak cinta" balas Letta yang tertawa.

"Maaf nih yah Ta, gua mah gak cinta-cintaan dulu lagi fokus benerin hidup" ujar Felly yang kesal melihat Letta yang tertawa.

"Alah, sok-sok an lo benerin hidup. Kalau hancur mah terima aja kali" celetuk Reno yang tidak sengaja mendengar ucapan Felly.

"Lo tu gak di ajak No, main nimbrung aja!" kesal Felly yang menatap Reno malas.

"MENARILAH DAN TERUS TERTAWA, WALAU HIDUP KOK BANYAK BANGSATNYA~~~" teriak Geraldine yang baru saja memasuki kelas.

"Namanya juga hidup" balas Raja.

"Stress udah, capek udah, ngeluh tiap malem juga udah, tinggal nunggu waktu jadi sukses aja nih" ujar Geraldine yang terkekeh.

"Capek jadi dewasa mah, mending jadi upin-ipin biar gak gede-gede" celetuk Felly.

"Semakin dewasa, gua semakin berusaha hidup b aja" ujar Letta.

"Biasa aja?"

"Beuatiful, bahagia dan bersyukur" jawab Letta yang tersenyum.

"Udah cukup, lebik baik gua halu aja dari pada mikirin hidup" ujar Felly yang pusing sendiri.

"Jatuh cinta emang wajar, yang gak wajar itu elu. Jatuh cinta kok sama karakter fiksi, udah gak nyata, pacar orang pula" celetuk Galang yang entah dari mana tiba-tiba saja ada di belakang Felly.

"Bisa diem gak lo!" kesal Felly yang menatap Galang dengan tajam.

"Tahun ini banyak banget cobaannya, curiga tahun depan gua mendadak kaya" celetuk Raga yang nimbrung pembicaraan mereka.

"Hidup gua juga berat banget, apa jangan-jangan jodoh gua anak tunggal kaya raya?" tanya Felly.

"Sebenarnya hidup itu mudah, mudah meneteskan air mata maksudnya" balas Letta yang terkekeh.

"Intinya sesibuk apapun diri lo, jangan lupa menangis" ujar Raja.

"Ya benar sekali, karena hidup itu banyak cobaan tapi kalau di pikir-pikir ini kebanyakan"ujar Gabriel yang tersenyum tipis.

"Ayok semangat, masih banyak cobaan yang belum kita coba" teriak Azka.

xxxx

"Lo ngapain ngajak gua ke sini?" tanya Nada heran.

"Lo gak liat udah gerimis?" kesal Aleo.

"Yaiya sih, tapi ini rumah siapa?" tanya Nada. Dirinya tidak tahu ini rumah siapa.

"Rumah bapak kepala sekolah" jawab Aleo kesal.

"Gapapa nih gua masuk?"

"Gak boleh, lo duduk aja di teras"

"Ngeselin!"

"Yaudah ayok masuk" ujar Aleo yang menatap Nada malas.

Keduanya masuk ke dalam rumah. Ini adalah rumah Aleo, lebih tepatnya rumah Ayahnya Aleo. Karena di luar gerimis dan rumah Nada masih sedikit jauh, alhasil Aleo mengajak Nada ke rumahnya untuk berteduh.

"Mau minum apa?"

"Apa aja deh boleh" jawab Nada yang masih fokus melihat rumah Aleo.

"Air kran kalau gitu" ujar Aleo yang terkekeh.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang