l i m a p u l u h s a t u

3.5K 212 40
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

"Nad, lo kemana sih? Sekarang gua udah tau siapa pembunuhnya, tapi lo malah ngilang.  Hari ini gua bakal kembali Nad, gua harap rencana gua berhasil" gumamnya.

Nada langsung memakai jaketnya. Ia akan bertemu Davin di sekolah. Setelah mengirimnya pesan, Nada sedikit gugup. Entah apa yang akan terjadi, ia berharap dirinya akan baik-baik saja.

"Mau kemana lo?" tanya Darren yang sedang menonton televisi.

"Ketemu seseorang" jawab Nada.

"Bentar, gua mau ngomong sesuatu" ujar Darren membuat Nada berhenti di depan pintu. Nada langsung berbalik dan menghampiri Darren.

"Apa?"

"Gua mau minta maaf"

"Buat?"

"Pokoknya gua bener-bener minta maaf buat segalanya, gua lakuin itu karena gua sayang sama Nada. Gua cuman mau bantu adek gua, biar dia gak kena cambuk sama bokap. Itu aja.." ujar Darren sambil tersenyum.

"Lakuin apa sih? Gua gak paham"

"Gua bener-bener minta maaf" ujar Darren dengan lambut.

"Oke, gua maafin walaupun gua gak tau maksud lo" balas Nada yang sedikit tidak peduli.

"Sebenarnya gu---"

"Udah cukup, gua harus pergi. Bye.. " ujar Nada yang memototng ucapan Darren. Dirinya langsung berlari keluar rumah.

"Maafin gua Freya.. " ujar Darren dengan pelan setelah Nada keluar dari rumah.

Selama di perjalanan, perasaannya mulai tidak enak. Rasanya Nada ingin membatalkan rencanya ini, tapi ini sudah terlanjur. Rencanya sudah berjalan beberapa menit yang lalu. Nada berharap rencanya akan berhasil, tentu saja ia juga berharap bahwa dirinya akan kembali.

Sebelum pergi ke belakang sekolah, Nada menatap sekolahnya dari luar gerbang. Sekolahnya memang tampak sangat menyeramkan jika malam hari. Nada tidak akan masuk lewat gerbang depan, ia akan masuk lewat belakang sekolah.

"Mungkin aja malam itu Arthur juga ketemu seseorang di sini" gumam Nada.

Nada berjalan ke arah belakang sekolah. Sebelum masuk ke area sekolah, Nada akan menghubungi seseorang. Ia mencari nama Aleo di kontaknya.

"Kenapa? Semuanya baik-baik aja, kan?"

"Ale, gua takut. Tapi gua baik-baik aja kok" jawab Nada sambil memegang ponselnya dengan kuat.

"Gua jemput, lo di mana?"

"Gak usah, ini rencana satu-satunya. Kita gak punya waktu" tegas Nada.

"Kita bisa buat rencana baru, lebih baik lo kembali aja. Atau gua ke sana sekarang" ujar Aleo di seberang sana.

"Jangan, rencana kita bisa gagal kalau lo ke sini sekarang. Lo gak usah khawatir, rencana kita bakalan berhasil" balas Nada dengan yakin sambil menatap gerbang.

"Lo serius?"

"Iya, lo harus percaya sama gua"

"Iya, gua percaya sama lo" ujar Aleo yang sedikit khawatir.

Hening.

"Ale.. "

"Kenapa?"

"Kalau dalam waktu tigapuluh menit gua gak ngehubungi lo, lo bisa datang ke sekolah bawa polisi sama ambulan" ujar Nada.

"Ambulan, kenapa?"

"Bawa aja!"

"Kenapa harus ada ambulan juga?"

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang