s e b e l a s

6.7K 546 43
                                    

Kita hidup dengan banyaknya tuntutan.

• H A P P Y R E A D I N G •

"Nilai gua berapa yah" gumamnya.

Gracia terus saja mondar-mandir sambil menggigit kuku jarinya. Sudah sekitar limabelas menit dirinya menunggu. Akhirnya pesan yang dirinya tunggu datang. Gracia langsung membuka ponselnya dan berharap nilainya ini sangat memuaskan.

"Gawat" ujar Gracia panik. Sepertinya, nilainya tidak memuaskan.

"Non, kata Ibu makan malam" ujar pembantu di rumahnya dari arah luar.

"Iya Bi."

Di meja makan sudah ada Aurellie yang fokus dengan ponselnya. Gracia langsung duduk di tempatnya. Mereka berdua langsung menyantap makanannya masing-masing.

"Nilai kamu ada peningkatan?" tanya Aurellie sambil menatap Gracia. Sedangkan Gracia sudah memegang sendoknya kuat-kuat.

"Nilai Cia seperti biasanya Mih" jawab Gracia yang tersenyum tipis.

"Kamu tuh cuman tingkatin nilai aja masa gak bisa?!" ujar Aurellie tegas.

"Cia bakalan lebih berusaha Mih" balas Gracia yang menahan air matanya.

"Tapi nilai kamu segitu terus, susah masuk kuliah kedokteran kalau begini" ujar Aurellie yang menghela napas berat.

"Cia gak kuliah kedokteran juga gapapa Mih" balas Gracia yang melanjutkan makannya.

"Kenapa gada satu hal yang kamu selesaikan dengan baik, Cia? Apa Mamih kurang perhatiin kamu belajar?"

"Cia bakalan nambahin waktu belajar, jadi Mamih gak usah khawatir" jawab Gracia yang tersenyum.

"Kamu ini bisanya apa, Cia?"

"Melukis" jawab Gracia jujur. Ia tahu pasti Aurellie tidak akan suka jika Gracia membicarakan tentang melukis.

"Melukis itu tidak ada gunanya, buang-buang waktu saja. Kamu ini selalu buat Mamih kecewa sama pilihan kamu Gracia" ujar Aurellie yang menatap Gracia.

"Mih, apa Cia gak bisa ngelakuin apa yang Cia suka?" tanya Gracia yang menunduk.

"Kalau kamu milih melukis, gada yang bisa dibanggain dari kamu" balas Aurellie.

"Mih... "

"Kamu fokus aja belajar, tingkatin nilai kamu biar dapet nilai sempurna. Cia, kamu gak mau ngecewain Mamih, kan? Kamu harus jadi nomer satu di sekolah biar bisa banggain Mamih" ujar Aurellie sambil memegang tangan Gracia penuh harapan.

"Tapi Mih...."

"Cia denger Mamih, kamu harus bisa ngalahin murid lain. Gimana pun caranya, kamu tetap harus lewatin mereka semua" ujar Aurellie.

"Cia bakal coba, tapi kalau Cia gagal gim---"

"Di dunia ini, banyak cara yang bisa kamu lakuin. Mau cara kotor pun, kamu bisa melakukannya"

"Mih... "

"Kalau bisa, kamu harus nyingkirin mereka yang halangin kamu jadi nomer satu" tegas Aurellie.

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang