d u a p u l u h s a t u

5.1K 395 33
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

"Nada pulang, yuhuuuu... " teriak Nada yang baru saja sampai.

"Gak usah teriak, ini bukan hutan" ujar Aldevin yang sedang menikmati kopi nya.

Nada menatap malas Aldevin, ia terkejut ketika melihat Widya yang duduk di samping Aldevin. Akhirnya Bundanya sudah kembali.

"Bundaaa Nada kangen" teriak Nada yang langsung memeluk Widya.

"Bunda juga kangen sama kamu" balas Widya yang memeluk Nada.

"Kerjaannya udah beres, Bund?" tanya Nada yang menatap wajah Widya.

"Udah, tapi mungkin nanti Bunda bakalan ke luar kota lagi" jawab Widya sambil tersenyum.

"Yah.... jangan lama-lama dong Bund, nanti Nada gak ada temen" ujar Nada yang kembali memeluk Widya. Ibunya ini adalah waniya karir jadi maklum saja.

"Kan ada Papah, Kakak kamu juga" balas Widya.

"Gakmau, Papah jahat. Nyuruh Nada belajar mulu, kan capek Bund" ujar Nada.

"Manja banget lo" celetuk Darren yang baru saja pulang. Ketiganya langsung menatap Darren.

"Bialang aja iri" balas Nada yang meledek Darren. Sedangkan Darren hanya menatap Nada malas dan duduk di samping Nada.

"Peringkat berapa kalian?"

"Kita baru pulang loh Pah, masa anaknya baru pulang langsung di tanya peringkat berapa" kesal Nada yang menatap Aldevin malas. Padahal dirinya baru saja pulang, dan suasana hatinya sedang tidak baik. Ayolah ini masih  siang dirinya tidak ingin berantem.

"Terserah Papah dong" balas Aldevin dengan wajah datarnya.

"Bund marahin, Papah ini kadang-kadang emang ngeselin" ujar Nada pelan.

"Darren seperti biasa, peringkat pertama" ujar Darren yang tampak santai. Nada kaget, ia baru tahu jika Darren sepintar ini.

"Nada dapet peringkat 7, kenapa? Papah mau marah sama Nada? Mau bandingin Nada lagi sama Kak Darren?" tanya Nada. Dirinya sudah siap menerima amukan dan kata kata pedas dari Aldevin.

"Enggak, Papah cuman nanya doang" jawab Aldevin dan berlalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya. Sedangkan Nada sedikit kaget dengan jawaban Aldevin, seperti tidak biasanya. Apa Aldevin kerasukan sesuatu? 

"Nanti malam pake baju rapih, kita bakalan makan malam satu keluarga besar" ujar Aldevin yang berhenti ditengah - tengah tangga lalu melanjutkan kembali menaiki tangga.

"Bunda udah siapin bajunya buat kalian" ujar Widya ke arah dua anaknya.

xxxxx

"Gimana peringkat kamu?" tanya wanita paruh baya dan menatap anaknya dengan tatapan kasih sayang.

"Biasa aja, kayaknya Azka harus nambah waktu buat belajar" jawab Azka yang fokus dengan makanannya.

"Memang kamu peringkat berapa sayang?" tanya kembali wanita paruh baya itu.

"Tiga"

Novum Corpus [Transmigration] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang