Hari sudah mulai sore, tetapi Jeno masih malas pulang. Rumahnya tidak sama seperti dulu saat ada ibunya.
Tiba-tiba ada panggilan masuk di ponselnya. Dari Logan, tumben anak ini menelepon.
"Hyung cepat pulang!" Belum pernah Jeno mendengar suara Logan yang begitu bahagia.
"Kenapa?"
"Pulang saja, kamu pasti senang Hyung." Kata Logan lalu memutuskan panggilan.
Jeno menatap ponselnya bingung.
"Kenapa Jen?" Tanya Haechan yang penasaran kenapa Jeno hanya diam saja menatap ponselnya.
"Aku disuruh pulang"
"Ya pulang saja lah, muak aku melihat mukamu." Dan bantal pun mampir ke muka Haechan.
Jeno terkejut mendengar suara tawa David dan Logan, mereka seperti berebut bercerita. Suara tawa yang hilang hampir 3 bulan lamanya itu kini kembali.
Jeno mempercepat jalannya ke ruang keluarga.
Dia langsung diam mematung. Seorang namja cantik sedang tersenyum menatap David, dia mirip sekali dengan ibunya, dia duduk di sofa sambil memangku David, di samping kanannya ada Logan yang tertawa, dan di samping kirinya ayahnya menatap namja itu penuh cinta.
"Eh Jeno Hyung kesini!" Panggil Logan setelah menyadari kedatangan Jeno. Jeno pun mendekati mereka, mata Jeno berkaca-kaca saat namja cantik itu menatap lembut padanya dan tersenyum cantik sekali.
"Nah Taeyong, ini anak sulungku, Jeno." Kata Jaehyun.
Tiba-tiba Jeno langsung memeluk Taeyong, tanggannya memeluk pinggang ramping Taeyong, wajahnya tersuruk di bahu Taeyong. Air mata Jeno seketika tumpah.
Jeno merasa bersalah, dia dulu tidak dekat dengan ibunya, jarang menunjukkan sayangnya dan kini dia merasa mendapatkan kesempatan untuk membayar masa lalu yang sudah dia sia-siakan.
Taeyong terkejut, tidak menyangka mendapatkan reaksi seperti ini. Dia pun mengelus punggung Jeno untuk menenangkannya.
David yang masih di pangkuan Taeyong terdiam melihat kakak sulungnya itu. Logan dan Jaehyun hanya menatap Jeno dan Taeyong yang berpelukan.
Jaehyun merasa walaupun Jeno terlihat tidak terlalu peduli saat ibunya meninggal, tetapi dia ternyata juga merasa kehilangan sosok seorang ibu.
Semoga kedatangan Taeyong mendatangkan kebahagiaan dan kebaikan bagi keluarganya.
Taeyong membalas pelukan Jeno, mengusap punggungnya. Seketika Taeyong teringat Jaemin. Tubuh anak di pelukannya ini sama tinggi dan besarnya.
Jeno pun melepaskan pelukannya. Berlutut di hadapan Taeyong. "Maafkan saya sudah lancang memeluk Anda." Ucap Jeno.
"Tidak apa." Taeyong tersenyum lalu mengusak rambut Jeno.
Tiba-tiba seorang maid datang, "Tuan, makan malam sudah siap." Katanya pada Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not SUPERHUMAN
Fanfictionjaeyong, slight nomin Taeyong adalah namja yang kuat, walau bukan superhuman, tetapi dia berusaha membesarkan Jaemin seorang diri dengan baik. Karena ayah tirinya meninggal, Taeyong dan Jaemin harus pindah ke Seoul untuk menemani ibunya. Dan Taeyong...