33. Halaboeji

709 72 2
                                    

"Silahkan masuk Tuan." Taeyong menyingkir dari ambang pintu, mempersilakan kedua tamunya untuk masuk.

Mereka berdua terus masuk ke ruang tengah, Taeyong pikir, mereka sepertinya sudah sering ke mansion Jung ini.

Kedua tamu itu lalu duduk. Si namja cantik duduk dengan memangku Logan, anak itu mungkin merindukan halaboejinya.

"Jaehyun pasti masih teringat mendiang anakku hingga dia memperkerjakan maid yang mirip anakku." kata si namja tinggi dengan ketus sambil menatap remeh ke arah Taeyong.

Taeyong melihat penampilan dirinya, dia memang memakai apron dan sarung tangan untuk bermain dengan kucing-kucing sekaligus akan membersihkan kandangnya.

"Saya bukan maid Tuan." kata Taeyong.

Namja tinggi itu melirik sinis pada Taeyong, Taeyong langsung menunduk..

"Annyeong, perkenalkan saya Jung Jaejoong dan ini suami saya Jung Yunho. Kami kakek Logan." Jaejoong tersenyum ramah pada Taeyong.

Taeyong menelan ludah, dia masih berdiri dengan gugup, lalu membungkuk, "Saya Lee Taeyong."

"Kalau kamu bukan maid, untuk apa kamu disini?" ketus Yunho dengan nada tidak suka.

Taeyong tersenyum getir, "Saya kekasih Jaehyun Tuan." kata Taeyong lirih.

"Aku tidak mau cucuku punya ibu sambung seperti kamu." sinis Yunho.

"Tapi Tuan." Taeyong coba membantah.

"KIM DOYOUNG!." tiba-tiba Yunho berteriak sampai Logan terlonjak dari pangkuan Jaejoong. Jaejoong langsung mengusap punggung Logan.

Taeyong pun sama terkejutnya, dia hanya mengelus dada, berpikir kalau berdekatan dengan Tuan Yunho dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan jantungnya depresi.

Doyoung berlari tergopoh-gopoh dari arah belakang.

"Oh tuan Jung, selamat datang, maaf saya sedang di belakang tadi." Doyoung langsung membungkuk hormat sambil tersenyum yang terlihat dipaksakan.

"Siwon, Tiffany, dan Jaehyun kemana? Katanya baru pulang liburan kenapa tidak istirahat? Kenapa meninggalkan cucuku dengan orang tidak jelas macam Dia?" tunjuk Yunho pada Taeyong.

Doyoung menelan ludah, "Tuan Siwon dan tuan Jaehyun ada rapat penting pagi ini, Nyonya Tiffany ada pertemuan dengan kolega juga." jawab Doyoung sambil gemetar, dia takut dengan aura Yunho.

"Telepon mereka suruh cepat pulang!" perintah Yunho.

"Baik Tuan. Permisi." Doyoung pergi dari ruang tengah, terlalu takut untuk menelepon di ruangan itu.

Auranya sungguh menyeramkan.

Taeyong pun merasakan apa yang Doyoung rasakan, "Tuan, saya pamit ke atas untuk mengecek David." Taeyong berusaha pergi juga.

"Kau jangan dekat-dekat dengan cucuku, biar Jaejoong yang mengurus David. Kau ke dapur saja, ambilkan kami minum!" perintah Yunho.

"Baik Tuan." mau tak mau, Taeyong pun menghormat lalu pergi ke arah dapur untuk mengambil minum dan sekedar camilan untuk tamu yang menyeramkan itu.

Sesampainya di dapur, Doyong dan maid yang berada di dapur menatap Taeyong dengan pandangan iba.

"Maafkan aku Tuan, kalau saja aku di depan, aku bisa memberi tahu padamu tentang Tuan Jung, agar kamu bisa menyiapkan mental."

"Terima kasih Doyoung, aku tidak apa-apa, aku hanya khawatir pada anak-anak."

Taeyong duduk di kursi dapur yang sudah disiapkan seorang maid, lalu minum segelas air yang diberikan oleh maid lainnya. Pekerja Jaehyun memang bisa diandalkan, mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.

Not SUPERHUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang