jaeyong, slight nomin
Taeyong adalah namja yang kuat, walau bukan superhuman, tetapi dia berusaha membesarkan Jaemin seorang diri dengan baik.
Karena ayah tirinya meninggal, Taeyong dan Jaemin harus pindah ke Seoul untuk menemani ibunya.
Dan Taeyong...
Taeyong diam membeku, pelukan Jaehyun sangat hangat. Jaehyun mengecup tengkuk Taeyong membuat Taeyong meremang. Taeyong memejamkan matanya, menikmati pelukan Jaehyun.
Tak lama pelukan itu pun terlepas.
"Maafkan aku." Jaehyun segera pergi keluar dari kamar David.
Taeyong hanya terdiam melihat punggung Jaehyun yang pergi menjauh.
Taeyong lalu ke mall diantar supir. Mobilnya masih di mall sekaligus untuk menjemput ibunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari kedua Taeyong bekerja, siang nanti dia tidak perlu menjemput Jaemin karena Jaemin ada acara dengan teman-temannya dan akan pulang diantar Renjun temannya.
"Renjun itu crush Nana?"
"Aniyaaa." Jaemin menyilangkan tangannya.
"Tetapi kalian sudah dekat."
"Dia sub juga Bubu. Dia cantik dan imut."
Bubu mengangguk. "Terus siapa nama crush-mu?"
"Bubuu." Jaemin merengek manja. Yoona yang melihatnya hanya terkekeh.
"Oh iya, Kamu ikut ekskul apa? Sama dengan yang di sekolah Jeonju?" Tanya Taeyong pada Jaemin.
"Karena tidak ada ekskul fotografi, Nana ikut jurnalistik saja karena ada foto-fotonya. Sama ekskul musik piano Bubu."
"Hari apa saja sayang?"
"Rabu dan Kamis."
"Nanti Bubu usahakan untuk menjemput." Taeyong pikir jam pulang Jaemin dan kursus Logan dan David tidak berbeda jauh.
Jaemin mengangguk.
Mereka pun sampai di sekolah Jaemin. Taeyong mengecup kening Jaemin, dan Jaemin keluar dari mobil.
Taeyong harus segera mengantar Yoona dan pergi ke mansion Jung, jadi dia tidak keluar mobil.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini Taeyong lebih waspada untuk masuk ke ruangan David.
Sedikit lega karena Jaehyun tidak ada di kamar David. Taeyong pun membangunkan David dengan mencium pipinya gemas.
