Jaehyun mundur menjauhi Taeyong, keluar kamar dan menutup pintu kamar Taeyong dengan keras membuat Taeyong berjengit.Taeyong jatuh terduduk, menangis, dadanya sangat sakit. Jaehyun sangat menakutkan saat marah, selain itu Taeyong juga takut berpisah dengan anak-anak.
"Bubu kenapa?" Jaemin, Jeno, dan Logan masuk ke kamar Taeyong dengan tergesa lalu mengerumuni dirinya, terlihat sangat khawatir, kamar mereka ada di dekat kamarnya, pasti mereka mendengar suara pintu yang tertutup keras dan segera menemui dia.
"Bubu..." David menangis berlari memasuki kamarnya, "Dave kaget." rengeknya.
"Maaf sayang." Taeyong memeluk David untuk menenangkannya, anak-anaknya yang lain pun ikut memeluk Taeyong yang masih menangis, tidak tega untuk bertanya lagi.
Tak lama Tiffany datang ke kamar Taeyong, "Anak-anak, kalian siap-siap sekolah dulu ya."
"Tapi Bubu..." Keempat anak itu menolak.
""Bubu tidak apa, Daddy kalian hanya kelepasan emosi saja, biar Grandpa urus Daddy kalian. Ayo siap-siap! Dave sama Granny dulu ya? Bubu sedang tidak enak badan."
"Tapi Granny..." David mencoba membantah.
"Dave sayang Bubu kan?" tanya Tiffany lembut.
Dave mengangguk
"Kalau begitu biar Bubu istirahat."
Keempat anak itu pun memeluk Taeyong satu persatu, mengecup pipinya lalu pergi ke kamar mereka masing-masing untuk bersiap sekolah.
"Kamu istirahat saja dulu, tenangkan pikiran kamu, biar Siwon yang menangani Jaehyun, anak itu kadang overthinking." perintah Tiffany pada Taeyong.
Taeyong hanya mengangguk, naik ke tempat tidurnya dibantu oleh Tiffany dan kemudian berbaring, badannya rasanya tidak mempunyai kekuatan karena terlalu terkejut dengan tindakan Jaehyun.
Sementara ruang kerja Jaehyun, terlihat sangat berantakan. Jaehyun membanting apa saja yang dapat diraihnya, dia marah pada Taeyong, dirinya merasa tertolak.
Siwon hanya berdiri bersedekap sambil bersandar di ambang pintu, melihat Jaehyun yang mengamuk.
Anak-anak sudah dilarang untuk pergi ke area ini dan mungkin sudah berangkat sekolah.
Park Chanyeol tergesa-gesa menghampiri Siwon lalu membungkuk hormat.
"Selamat pagi Tuan besar, Tuan Jaehyun..."
"Dia membatalkan pernikahan kan?"
Chanyeol mengangguk, melirik ke dalam ruang kerja Jaehyun, Jaehyun masih mengamuk, menendangi kursi lalu membantingnya.
"Tuan Jaehyun bisa terluka."
"Biarkan saja sampai dia lelah sendiri!"
Siwon tahu anaknya kalau marah bagaimana, jadi dia hanya diam saja.
"Saya harus bagaimana Tuan? Persiapan pernikahan tinggal sedikit lagi."
"Lanjutkan saja, mereka pasti akan menikah."
Chanyeol menatap Siwon dengan wajah bingung.
"Orang yang akan menikah pasti ada saja cobaan dan godaannya. Sekarang adalah masa kritis. Tetapi aku percaya, cinta mereka berdua lebih besar. Dan apapun akan aku lakukan untuk membuat pernikahan ini tetap terjadi."
Siwon sudah senang anaknya akan menikah, cucu-cucunya tidak akan bandel lagi, rumahnya sudah jadi surga sekarang, jadi dia tidak mau pernikahan ini gagal.
"Baik Tuan. Saya akan melanjutkan pekerjaan saya." pamit Chanyeol pada Siwon.
Tiffany sudah pulang dari mengantarkan David dan Logan sekolah, dia kini berdiri di samping suaminya. Jaehyun sudah terduduk di lantai dengan nafas tersengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not SUPERHUMAN
Fanfictionjaeyong, slight nomin Taeyong adalah namja yang kuat, walau bukan superhuman, tetapi dia berusaha membesarkan Jaemin seorang diri dengan baik. Karena ayah tirinya meninggal, Taeyong dan Jaemin harus pindah ke Seoul untuk menemani ibunya. Dan Taeyong...