13. Decent

1K 109 33
                                    

"Oh maafkan aku." Terdengar suara yang menghentikan aktivitas Jaehyun dan Taeyong.

Taeyong menunduk malu, Jaehyun dan Taeyong berdiri agak menjauh, masih terengah.

"Hyung." Jaehyun menyapa Daniel.

Daniel lalu berjalan melewati mereka berdua.

"Get a room Jeff!" Kata Daniel sambil mengedipkan matanya pada Jaehyun dan Taeyong, yang membuat pipi Taeyong memerah.

Jaehyun hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sepeninggal Daniel ke toilet, Jaehyun mengajak Taeyong pulang.

"Aku pulang dengan Minhyun."

"Aku masih ingin bersama dengan dirimu Hyung."

"Aku tidak mau melampaui batas."

"Maafkan aku, aku berjanji tidak akan macam-macam Hyung." Jaehyun menangkupkan tangannya.

Taeyong pun mengangguk. Mereka pun kembali ke privat room party.

"Benar tidak apa pulang dengan Tuan Jung?" Tanya Hyunbin.

"Kalian sudah mengenal sebelumnya?" Tanya Minhyun.

"Aku karyawannya."

Minhyun mengangguk. Taeyong dan Jaehyun pun pamit pulang.

Taeyong malah ketiduran di mobil. Sesampainya di parkiran apartemen, Jaehyun yang tidak tega membangunkannya hanya membuat kursi yang diduduki Taeyong menjadi lebih rendah, dengan perlahan, jadi Taeyong lebih nyaman tidurnya.

Jaehyun hanya menatap wajah cantik Taeyong. Mengagumi keindahan ciptaan Tuhan. Ingin rasanya membelai wajah cantiknya tetapi Jaehyun takut Taeyong akan terbangun nanti.

Jaehyun melihat jarum jam di jam tangannya, sudah jam 2 lebih. Taeyong pasti lelah bekerja di 2 tempat.

Tiba-tiba Taeyong melenguh, menggeliat, lalu membuka matanya.

Wajah tampan Jaehyun yang pertama kali dilihatnya.

Matanya mengerjap, cantik sekali.

"Eh, sudah sampai? Maafkan aku ketiduran." Taeyong menyadari pemandangan di luar adalah parkiran apartemennya. Dia menegakkan kursinya lalu melepaskan sabuk pengamannya.

"Tidak apa." Jaehyun tersenyum hingga dimple-nya terlihat.

"Duduk dulu, jangan langsung bangun, nanti kamu pusing Hyung." Jaehyun menahan tubuh Taeyong yang akan beranjak bangun.

Taeyong pun hanya duduk diam.

"Tentang ciuman tadi..." Jaehyun menjadi gugup, bingung harus berkata apa.

"Tidak apa, lain kali jangan melampaui batas. Aku bukan istrimu dan aku punya pasangan."

Jaehyun menelan ludah dengan susah, menggigit bibirnya. Kenyataan ini terlalu pahit baginya.

"Maafkan aku Hyung." Kata Jaehyun lirih, disambut anggukan kepala Taeyong.

Tak lama mereka pun keluar dari mobil.

"Apakah tidak apa-apa ke unitmu sendirian?" Tanya Jaehyun khawatir.

"Tidak apa-apa, ada petugas keamanan dan cctv kok." Kata Taeyong.

"Masuklah, sudah dini hari sekarang. Hari ini ke mansion malam saja, yang penting kamu istirahat dulu."

Taeyong mengangguk. "Terimakasih sudah mengantar."

Jaehyun hanya mengangguk. Taeyong membungkukkan badannya dan pergi.

Jaehyun hanya menatap punggung Taeyong. Sebenarnya dia ingin memeluk Taeyong tetapi dia takut Taeyong marah.

Not SUPERHUMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang