jaeyong, slight nomin
Taeyong adalah namja yang kuat, walau bukan superhuman, tetapi dia berusaha membesarkan Jaemin seorang diri dengan baik.
Karena ayah tirinya meninggal, Taeyong dan Jaemin harus pindah ke Seoul untuk menemani ibunya.
Dan Taeyong...
Jaemin melepaskan pelukannya, "Miss you so much Harvey."
"Miss you too Nana."
"Sudah kangen kangennya, ayo kamu perkenalkan diri dulu!" perintah Taeil pada Harvey.
Jeno tersenyum, dalam hati berterima kasih pada Taeil.
Harvey berdiri ke depan kelas, Jeno menyingkir dari depan kelas, berdiri di samping Jaemin dan menggenggam tangannya.
Dasar bucin posesif, batin Taeil.
Harvey membungkuk pada teman-temannya, lalu berdiri tegak dan tersenyum.
Jaemin dan teman-teman sekelas yang lain menatap kagum pada namja bule bermata hazel itu.
"Annyeong perkenalkan nama saya Harvey Leigh Cantwell, I'mfrom UK, but saya sudah tinggal dan sekolah di Korea 3 tahun. Saya pindahan dari Jeonju.
"Perkenalan dilanjutkan nanti saja saat istirahat, sekarang kerjakan tugas dari Park Saem dulu!" Kata Taeil.
Yah
Taeil Saem ga asyik.
Murid-murid menggerutu karena perintah Taeil.
"Jeno, kamu disuruh mengambil buku tugas kan?"
"Iya Saem ini baru mau ambil. Ayo Jaeminie!" Jeno menarik tangan Jaemin untuk mengikutinya.
Jaemin melangkah mengikuti Jeno sambil melambaikan tangannya pada Harvey.
Harvey hanya tersenyum kecut melihatnya.
"Kamu duduk di kursi belakang yang kosong ya!" Perintah Taeil pada Harvey.
"Baik Saem." Harvey pun menuju tempat duduknya.
"Saat istirahat nanti minta tolong Jaemin untuk berkeliling mengenal sekolah!" Perintah Taeil.
Harvey mengangguk.
"Saem mau mengajar di kelas lain, kalian jangan berisik!"
"Baik Saem." Kompak murid-murid menjawab. Walaupun nantinya perintah Taeil mereka abaikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepanjang jalan menuju ruang guru, Jeno hanya diam, merengut.
Setelah mengambil buku tugas yang mereka bagi dua untuk membawanya, Jeno tetap diam dalam perjalanan.
"Kamu kenapa sih Jen?" Jaemin baru sadar kalau Jeno hanya diam saja, dia tadi terlalu senang bertemu dengan kawan lamanya.
"Dia siapa sih, kok kamu langsung peluk-peluk gitu." Ketus Jeno.
"Maaf Jeno. Dia teman aku pas di Jeonju. Kami berteman sejak kelas 8. Dia dulu murid baru pindahan dari Inggris." Jaemin menyenggolkan lengannya dengan lengan Jeno agar Jeno tidak marah.
"Oh, bukan mantan pacar kan?"
Jaemin menggeleng. "Kan kamu pacar pertama aku Jen."
Jeno tersenyum. "Kita jadi pacar pertama dan terakhir ya."
