Jangan lupa vote dan komen ya~
Happy reading<3Setelah jam pertama digunakan untuk mata pelajaran matematika, Jaemin baru saja keluar dari ruang ganti untuk berganti seragam olahraga.
Kelasnya akan melaksanakan olahraga bersama dengan kelas unggulan tiga, kedua kelas itu memiliki jadwal olahraga yang sama di setiap hari Rabu.
Olahraga akan dilakukan lima menit lagi, Jaemin bergabung dengan teman laki-laki kelasnya yang sedang bermain sepak bola di lapangan.
Jaemin menggiring bola mendekati gawang, satu temannya—Mark Lee—tengah berlari melewatinya sambil mengintruksi agar Jaemin mengoper bola itu padanya, kemudian Jaemin menendang bola itu.
Bola yang awalnya menggelinding tiba-tiba direbut oleh Haechan. Jaemin yang melihat hal itu lantas berlari, mencoba untuk kembali merebut bola itu, padahal jika Haechan tidak datang secara tiba-tiba tim Jaemin akan mencetak gol.
Kemampuan Haechan yang dapat bergerak dan merubah arah bola yang ditendang dengan cepat dan terkontrol membuat tim Haechan mendapat satu poin. Haechan baru saja memasukkan bola itu ke dalam gawang tim Jaemin. Bahkan Sungchan yang menjadi penjaga gawang nyaris tersungkur karena tendangan Haechan pada bola itu benar-benar sangat keras.
Jaemin mengacak rambutnya yang basah karena keringat, sesekali meresa kesal saat melihat Haechan terus meledeknya.
Suara peluit terdengar, Jaemin menolehkan kepalanya dan menemukan guru olahraganya sedang berdiri di samping lapangan sambil menyilangkan kedua lengan ke udara—pertanda olahraga akan dimulai dan mereka diminta untuk segera berhenti.
Mereka berhambur untuk berbaris, kemudian merentangkan kedua tangan, mereka akan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai praktik.
Tidak berselang lama kedatangan sekelompok murid kelas unggulan tiga tiba di lapangan, mereka dengan tertib melakukan hal yang sama seperti murid kelas unggulan satu.
Jaemin menurunkan kedua tangannya yang sedari tadi dia rentangkan saat guru olahraganya mulai mengabsen satu-persatu murid di kelasnya.
"Saya dengar ada murid baru di kelas unggulan satu?"
"Saya, Pak." Jaemin mengangkat tangan, seluruh fokus tertuju ke arahnya.
"Siapa nama kamu?"
"Na Jaemin."
Mencatat nama Jaemin pada buku absen, kemudian laki-laki bertubuh jangkung itu kembali menyebut satu-persatu nama murid-murid dari kelas unggulan tiga.
"Im Diera?"
Na Jaemin menolehkan kepalanya saat mendengar nama itu disebut, atensinya teralih pada gadis berkucir kuda yang tengah mengangkat satu tangannya pada barisan paling ujung.
Seulas senyum terbit pada bibir Jaemin saat mengetahui gadis itu. Gadis bernama Im Diera yang dia lihat kemarin dalam sebuah situasi mencengangkan, dia gadis yang tengah mencoba untuk menyelamatkan korban perundungan dengan melawan dua gadis yang entah siapa Jaemin tidak tahu namanya.
Jaemin kembali menghadap depan. Dia mendengarkan penjelasan guru olahraganya mengenai bola basket. Hari ini dia akan mempraktikan permainan bola besar itu.
"Jaem, lo satu tim sama gue, ya," bisik Haechan yang berbaris di sebelah kanannya.
Jaemin mengerutkan kening. Alih-alih dia sangat paham apa yang Haechan inginkan. Tentu Haechan ingin mendapat poin yang unggul dalam hal ini karena poin dapat memengaruhi nilai praktik olahraga, apalagi Haechan tahu Jaemin sangat jago bermain basket.
"Enggak mau," tolak Jaemin mentah-mentah.
Karena Haechan, Jaemin jadi tidak fokus mendengar guru olahraganya yang mulai membagi kelompok.
![](https://img.wattpad.com/cover/295113143-288-k428085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Njm] OUR PAGE || Sudah Terbit✓
Fanfiction[ALANGKAH BAIKNYA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA<3] _____________________________________________________ SUDAH TERBIT DAN PART MASIH LENGKAP~ INFO PEMESANAN MELALUI DM ATAU MELALUI WHATSAPP YANG ADA PADA PAMFLET DI BAGIAN AKHIR BAB CERITA^^ __________...