Chapter 11 : Pisah.

148 7 0
                                    

Pagi itu black moon labs sedang kebingungan karena salah satu peneliti penting mereka tidak hadir.

Rey yang tiba disana menjadi bingung melihat keadaan.

"ada apa ini?" tanya Rey.

"dokter kal belum hadir, dok. biasanya dia tidak pernah telat" jawab delvin.

"sudah coba meneleponnya?" tanya Rey lagi.

"sudah, tapi tidak dijawab" jelas delvin.

"baiklah, kalian semua kembali bekerja. biar saya yang menguruskan perkara ini" ujar Rey.

Lalu Rey mencoba menelpon kal, sekali dua kali tidak dijawab.

Rey terus mencoba, lalu tiba-tiba karin datang menghampiri mereka yang sedang ada di ruang penelitian.

"nona Karin...., ada apa kesini nona?" tanya delvin.

Rey menghiraukan karin, dia masih mencoba menelpon kal.

"saya hanya ingin menginfokan tentang dokter kal... dia tidak bisa bekerja hari ini, karena malam ini akan di adakan pertunangannya." jelas Karin.

Rey kaget mendengar, harusnya pertunangan itu dilakukan besok mengapa bisa nanti malam.

Dan akhirnya kal menjawab panggilan Rey. Dia pun pergi ke tempat sepi agar bisa berbicara informal kepada kal.

"lo dimana? lo baik-baik aja kan? apa bener pertunangan lo dipercepat?" tanya Rey.

"Mari bertemu 2 jam lagi, aku akan menjelaskannya secara langsung"

"oke, temui gua di kantor."

"tidak, kita akan bertemu ditempat sepi. Dan juga, jangan bawa ponsel mu saat kita bertemu. seperti ponsel mu dilacak"

Rey terdiam mendengar perkataan kal, dia berpikir sepertinya ada benarnya apa yang dikatakan kal, panggilan pun berakhir.

Lalu setelah dua jam mereka bertemu ditempat sepi, seperti tempat yang terbengkalai. Dan seperti yang dikatakan kal, Rey meninggalkan ponselnya dikantor.

"apa lo udah nunggu lama" tanya Rey.

"tidak....."

"baiklah, ayo jelaskan apa yang sebenarnya" ujar Rey.

"Sepertinya ini akan menjadi pertemuan terakhir kita. aku ingin berhenti mencari tahu tentang lio"

"apa maksudmu? kenapa tiba-tiba berhenti?"

"semuanya terlalu menyakitkan"

"gua ngga ngerti apa yang lo maksud. menyakitkan? apa yang sebenarnya terjadi? apa dada lo terasa sakit dan sesak lagi"

Kal diam tidak menjawab pertanyaan Rey.

"Kal jawab!! apa yang terjadi semalam???"

"AKU CUMA MAU NYERAH REY! AKU MAU NYERAH CARI LIO DAN MENJALANI KEHIDUPAN YANG NORMAL" jelas kal.

"semakin aku mencari tahu tentang lio, semakin aku merasa hidupku dipermainkan. dulu dan sekarang, rasanya sangat menyakitkan" lanjut Kal.

"apa maksud lo? siapa yang mempermainkan hidup lo?"

"tadi malam setelah kita bertemu, aku bertemu deva di gang rumah ku"

"apa?? apa dia menyakiti lo dan bilang sesuatu ke lo?"

"iya, benar. dia bilang untuk berhenti ketemu dan mendekati kamu. dia bahkan menamparku dan mengatakan bahwa dia bisa mempercepat pernikahan itu.Dan itulah yang terjadi sekarang. entah ini kebetulan atau memang ada kaitan antara deva dan pernikahan aku, aku sama sekali tidak tau dan tidak mengerti" jelas kal.

Rey terdiam ditempat, dia menggeram mendengar ulah deva kenapa kal.

"berpura-pura untuk tidak mengetahuinya Rey, jangan bertindak emosi kepada deva. atau mungkin dia akan bisa memperburuk hidupku lagi"

"maaf, semuanya salah gua. andai gua ga terobsesi sama ingatan lo, lo ga mungkin alami ini semua."

"benar. dan seandainya aku tidak menerima tawaran penelitian itu, aku mungkin tidak akan kembali dari itali dan bertemu denganmu. aku tidak akan kembali kesini untuk dijodohkan"

"baiklah, lakukanlah pernikahan itu. Jika Arka baik padamu setelah menikah, pria itu, lio mungkin akan senang dan akan berhenti mencintaimu" ujar Rey.

"baiklah, kalo gitu gua pergi dulu. hati-hati dijalan, dan selamat atas pernikahan lo, mungkin gua ga akan datang ke acaranya besok" lanjut Rey dan langsung berbalik bergegas pergi.

"Siapa kamu sebenarnya? kenapa terkadang kamu berbicara seolah kamu adalah lio? tapi terkadang kamu berbicara seolah kamu tidak mengingat siapa lio. Apa mungkin kamu adalah lio? kamu pria yang aku cari selama ini?" tanya kal.

Rey mengehentikan langkahnya dan memejamkan matanya.

"kamu tidak perlu menjawab jika tidak ingin menjawabnya. aku ingin melakukan sesuatu bersamamu untuk yang terakhir" ujar kal.

"apa itu? apa yang mau lo lakukan?"" tanya Rey setelah berbalik melihat kal.

"aku hanya ingin memastikan sesuatu di suatu tempat"

"Baiklah, ayo pergi ke tempat itu" ujar Rey.

Mereka pun pergi ke tempat tersebut, ya tempat yang dimaksud adalah taman, tempat dimana Rey melihat tato dilengan Kal.

"untuk apa kita kesini?" tanya Rey.

"bagaimana jika dirimu adalah lio, kamu pernah bertanya itu. aku ingin memastikannya hari ini"

"apa??? bagaimana lo akan memastikan itu"

Lalu kal berdiri disebeleh kanan tubuh Rey, kal memegang tangan Rey dan menggenggamnya erat membuat tato kupu-kupu mereka bersatu.

"aku akan mencoba melakukan meditasi terakhir, jangan coba hentikan aku"

Kal memejamkan matanya dan melakukan meditasinya. setelah relax, dia berusaha kembali ke masalalu.

Dan tentu saja itu berhasil, kali ini dia melihat jelas wajah lio, merasakan kembali genggaman tangannya.

Hingga hal itu membuatnya menetes air mata sembari tersenyum. dia senang dapat merasakan itu kembali.

Lalu kal mengakhiri meditasinya dan membuka matanya.

"lo baik-baik aja?" tanya Rey.

Kal merasa sangat lemas hingga seperti akan terjatuh, dengan cepat Rey membawanya duduk di kursi taman.

"aku liat jelas wajah lio kali ini dan merasakan genggaman tangannya seperti genggaman tangan kamu"

"lalu apa yang lo pastikan tadi?"

"entahlah....."

Kal beranjak bangun dari duduknya.

"jika kamu memang benar lio, maka aku akan bertahan dalam pernikahanku selama setahun agar aku bisa kembali padamu. maka dari itu, jangan coba untuk melupakan dan berhenti mencintaiku......." ujar Kal membuat Rey terdiam.

"aku harus pergi dan bersiap untuk pertunanganku. Tidak masalah jika kamu tidak ingin datang ke acaraku nanti, tapi aku minta selama setahun agar kita menjaga jarak, tidak berbicara informal dan berbicara hanya tentang pekerjaan. lalu setelah setahun, aku akan mencari lio lagi"

ucapan kal membuatmya dirinya meneteskan air mata, dia tersenyum kepada Rey dan berbalik meninggalkan Rey sendiri di taman. Sama hal nya, Rey juga dibuat menangis karena ucapan kal.





To Be Continued 🧡

Farfalla BluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang