Chapter 39 : Sarapan Pagi.

37 2 0
                                    

Rey yang mendengarnya menjadi terdiam sejenak.

"gua bukan selamatin anak lo, yang gua lakuin ini semua demi kal. deva pasti bakal menemui lo dalam waktu dekat, apa yang akan lo bilang ke dia kalo anak lo udah ga ada? apa lo bakal bilang kalo lo gagal?" tanya Rey.

"kal udah mau bantu lo dan setidaknya lo juga harus bantu dia menipu balik deva supaya deva ga macam-macam sama kali. lalu setelah itu gua bakal bawa lo ikut bersama gua keluar negeri, saat itu terserah mau lo apakan anak lo. Dan untuk saat ini, dia harus selamat demi lo dan kal. Dan juga setidaknya lo harus tau siapa orang yang dibayar deva untuk kepentingan pribadinya dan memanfaatkan lo" lanjut Rey dan alice terdiam.

"terserah sama lo mau berpihak kal yang udah tolong lo atau tetap setia sama deva yang udah hancurin idup lo. tapi satu hal yang harus lo tau, gua ga akan tinggal diam kalo lo berencana menyentuh kal. mungkin kali ini deva hancurin hidup lo. kalo lo nyentuh kal, bukan hanya hidup lo yang hancur, tapi juga hidup keluarga lo" ujar Rey dengan tegas.

Lalu keduanya kembali terdiam, mungkin sekitar 2 menit sampai akhirnya Alice kembali bersuara.

"apa yang harus gua lakukan?" tanya alice to the point.

"untuk saat ini lo dan janin lo harus tetap sehat. Jika deva menghubungi lo, beritahu gua lebih dulu." jawab Rey.

"kenapa?" tanya alice.

"dia bisa aja memanfaatkan lo lagi, dan itu bisa berbahaya. gua gamau nyelamatin seseorang dua kali, apalagi berurusan dengan orang yang sama" jawab Rey.

"Lalu setelah itu lo cuma harus menghilang dari deva. gua bakal bawa dan jaga lo kalo lo mau lakukan itu." lanjut Rey.

"gua juga bisa sembunyiin lo dari semua orang dan mencari tahu pria itu dalam persembunyian lo" lanjut Rey lagi.

Alice pun tampak memikirkannya dalam diam, dan tak lama bel pun berbunyi. Rey tak langsung membukanya, dia mengintip terlebih dahulu siapa tahu yang datang adalah orang lain. Dan ternyata itu adalah bella, orang yang dia tunggu.

Setelah memastikan bahwa itu adalah bella, dia pun langsung membukakan pintu. Dan tanpa banyak basa-basi bella langsung memberikan bungkusan plastik yang berisi obat pada Rey.

Dan Rey juga langsung menyuntikkan obat tersebut kenapa Alice.

Beberapa saat kemudian, alice terlihat membaik dan sudah tertidur. Rey langsung pergi dari sana dan kembali ke griya tawangnya.

Esok pagi pun tiba, terdengar seperti seseorang yang sedang memasukan kata sandi pintu griya tawang milik Rey padahal dia sedang tidak menunggu siapapun apalagi itu masih pagi.

Dan ternyata tamu tak diundang itu adalah kal sang kekasih gelap.

"loh kal, kamu kenapa kesini pagi-pagi?" tanya Rey.

"kenapa? apa ga boleh? ini adalah hari terakhir kita bersama disini, aku ingin membantumu bersiap untuk yang terakhir kali" jawab kal dan Rey merasa sangat senang, keduanya saling tersenyum satu sama lain.

Disatu sisi, diwaktu yang sama alice juga kedatangan tamu tak diundang pagi-pagi sekali.

Saat membuka pintu, terlihat bella yang sedang menunggu namun alice sama sekali tidak mengenalinya karena itu adalah kali pertama mereka bertemu.

"maaf, kamu siapa? ada apa pagi-pagi datang kerumah saya?" tanya alice.

"saya bella, sekretaris dokter Rey. saya kesini karena pak Rey menyuruh untuk mengantarkan sarapan pagi ini dan juga obat" jawab bella dan memberikan sebuah tas rantang makanan.

"a-ah.. baik terimakasih... akan segera saya makan.." ujar alice dan mengambil tas tersebut.

Setelah itu bella pun langsung pergi meninggalkan Rumah Alice.

Setelah bella pergi, dia pun membuka tas tersebut dan terlihat sarapan pagi yang cukup simpel. tak hanya itu dia juga menemukan kartu nama Rey dan beberapa obat didalamnya.

Karena tertera nomor Rey pada kartu nama tersebut, alice pun langsung mengambil ponselnya dan menelpon nomor tersebut.

Rey yang sedang berdiri didepan kaca dengan kal yang sedang memakaikan dasi dilehernya, di alihkan karena bunyi suara dari ponsel Rey.

"lanjutkan... aku akan ambil ponselmu" ujar kal dan mengambil ponsel Rey yang terletak diatas meja nakas.

"siapa kal?" tanya Rey yang merapikan dasinya.

"gatau, nomornya ga dikenal..." jawab kal dan langsung menerima panggilan tersebut dan mengaktifkan loud speaker.

"Rey ini gua alice..." terdengar suara wanita dari ponsel tersebut.

"oh, iya...kenapa?" tanya Rey yang masih sibut merapikan dasinya.

"tidak, gua cuma mau ucapin makasih untuk sarapan paginya..." ujar Alice.

"ohhh... okee... kalau gitu selamat makan" ujar Rey dan telpon langsung diakhiri oleh kal sebelum alice menjawab lagi.

"apa dia kekasih barumu?" tanya kal to the point dengan tatapan sinis.

Kal tampak terlihat seperti cemburu pada alice.

"apa-apaan kamu, pacar aku kan cuma kamu" jawab Rey langsung mendekati pipi kal namun kal menghindar.

"sejak kapan kalian dekat??? dan sejak kapan kamu kirimin dia makanan. bahkan aku saja ga pernah kamu kirimin" cetus kal.

Kal yang cemburu terlihat sangat gemas dimata Rey. pria itu tersenyum dan mengalungkan tangannya dileher sang gadis serta sedikit menunduk. kini wajah mereka berpas-pasan.

"jadi ceritanya kamu cemburu hm?" ujar Rey dan mencium pipi kal.

"tau ga, kamu kalo lagi cemburu gini gemes banget. jadi pengen bikin kamu cemburu setiap hari" lanjut Rey dengan senyuman memabukkannya.

"aku ga pernah kirimin kamu sarapan, karena aku mau makan bareng kamu. kalo aku kirimin kamu sarapan artinya aku bakal makan sendiri dong, ga ditemenin kamu." ujar Rey.

Pria itu lalu membalikan tubuh mungil kal menghadap kaca, begitunya dengannya yang memeluk kal dari belakang hingga membuat bibir Rey begitu dekat dengan telinga kal.

"kamu tau, cuma kamu satu-satunya gadis yang buat aku berani melakukan hubungan gelap. dan juga cuma kamu satu-satunya gadis yang berani membantahku" bisik Rey tepat ditelinga kal dan kal hanya terdiam.

"tapi kenapa kamu kirimin dia sarapan pagi?? dan darimana kamu tau alamat dia?" tanya kal.

"tadi malam aku kerumah dia karena khawatir. dan benar, dia mau menggugurkan kandungannya. kalo sampe itu terjadi, deva pasti akan melakukan sesuatu yang lain lagi nanti. jadi untuk saat ini, aku bakal awasi dan jaga dia. gapapa kan? kamu ga marah kan?" tanya Rey.

"ahh gitu, gapapa kok..." jawab kal.

"ohya, nanti sore aku bakal pulang cepat dari rumah sakit, aku bakal antar kamu ke airport" ujar Rey dan kal yang mengangguk.

"yaudah sekarang ayo kita makan! aku udah siapin sarapan pagi juga untuk kita berdua" ujar Rey dan melepaskan pelukannya terhadap kal.

To Be Continued 🧡

Farfalla BluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang